Berita Paser Terkini

Museum Sadurengas di Paser Sepi Pengunjung saat Libur Idul Adha 2025

meskipun momentum liburan ini ideal untuk berwisata budaya, Museum Sadurengas justru tampak sepi dari kunjungan wisatawan

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
MUSEUM - Museum Sadurengas di kabupaten Paser sepi pengunjung saat libur idul adha 2025. Senin (9/6/2025) Museum Sadurengas di Kabupaten Paser mengalami penurunan pengunjung yang selama libur Idul Adha 2025, meskipun biasanya masa liburan menjadi waktu ramai wisatawan. (TRIBUNKALTIM.CO /RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Libur panjang Idul Adha 2025 menjadi kesempatan emas bagi masyarakat untuk menikmati waktu berkualitas bersama keluarga, termasuk menjelajahi destinasi wisata sejarah seperti Museum Sadurengas

Namun, meskipun momentum liburan ini ideal untuk berwisata budaya, Museum Sadurengas justru tampak sepi dari kunjungan wisatawan.

Museum kebanggaan Kabupaten Paser ini tampak sepi, hanya terlihat satu rombongan keluarga yang datang ketika TribunKaltim.co melakukan pantauan langsung pada Senin (9/6/2025).

Museum Sadurengas merupakan salah satu situs budaya penting yang menyimpan sejarah panjang Kesultanan Paser.

Bangunan ini awalnya merupakan kediaman Sultan Pasir Aji Tenggara pada abad ke-18, sebelum kemudian diubah menjadi istana oleh Sultan Ibrahim Khaliluddin pada abad ke-19. 

Baca juga: Mengenal Museum Sadurengas, Saksi Sejarah Keberadaan Kesultanan Paser

Kini, museum tersebut menyimpan berbagai benda bersejarah dan peninggalan kerajaan, termasuk pusaka, foto-foto sultan terdahulu, dan perabotan rumah tangga khas zaman dulu.

Arsitektur bangunan yang terbuat dari kayu ulin, serta cat berwarna kuning, menambah keunikan museum ini. Saat memasuki halaman depan, pengunjung langsung disambut pagar corak khas.

Begitu masuk ke dalam, nuansa masa lalu langsung terasa dengan susunan koleksi yang rapi dan informatif.

Namun, semua keunikan dan nilai sejarah tersebut tampaknya belum mampu menarik minat pengunjung selama libur Idul Adha tahun ini.

Ruangan-ruangan dalam museum tampak lengang, dengan hanya dua orang petugas yang berjaga.

Petugas Museum Sadurengas, Ahmadi menuturkan bahwa tren kunjungan wisatawan pada libur Idul Adha tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat yang biasanya cukup tinggi pada momen libur panjang, kali ini tidak begitu terasa.

“Kalo dari tahun sebelumnya agak kurang,” ujar Ahmadi saat ditemui di area museum.

Pada musim libur Idul Adha sebelumnya, pihak museum bisa menghabiskan hingga dua blok karcis dalam sehari. Setiap blok terdiri dari 100 lembar tiket, yang berarti ada sekitar 200 pengunjung dalam satu hari.

“Di bulan ini pas Idul Adha cuma dapat 1 blok setengah aja,” lanjutnya.

Artinya, hanya sekitar 150 tiket yang terpakai selama masa liburan kali ini penurunan yang cukup signifikan. 

Selain itu, Ahmadi juga menjelaskan sistem retribusi tiket masuk ke museum. Pada tahun-tahun sebelumnya, Museum Sadurengas menggunakan dua jenis karcis masuk, yakni Rp7.500 untuk pengunjung dewasa dan Rp5.000 untuk pelajar atau anak-anak. 

Namun, di tahun 2025 ini, pihak museum memberlakukan tarif yang diseragamkan menjadi Rp5.000 untuk seluruh pengunjung, tanpa membedakan usia. 

“Untuk dewasa 7.500, dan untuk anak-anak 5.000. Untuk tahun ini rata,” jelasnya

Baca juga: Museum Sadurengas Paser Masuk Revitalisasi 2023 karena Penyangga IKN Nusantara

Biasanya, puncak kunjungan ke Museum Sadurengas terjadi sehari setelah Hari Raya Idul Adha, saat masyarakat mulai mengisi waktu libur mereka. Namun hingga hari kedua libur ini, belum terlihat adanya lonjakan pengunjung yang signifikan.

“Biasanya 1 hari setelah lebaran itu ramainya, ini agak berkurang penurunan memang ini.” ujarnya (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved