Berita Nasional Terkini

Rismon Sianipar Uji Prabowo Subianto di Kasus Ijazah Jokowi, Berani atau Tidak Bebaskan Bambang Tri

Rismon Sianipar uji Prabowo Subianto di kasus ijazah Jokowil. Berani atau tidak bebaskan Bambang Tri?

Kolase Tribun Kaltim
IJAZAH JOKOWI - Rismon Sianipar dan Prabowo. Rismon Sianipar uji Prabowo Subianto di kasus ijazah Jokowil. Berani atau tidak bebaskan Bambang Tri? (Kolase Tribun Kaltim) 

Sebelumnya, Rismon mengaku tidak mempercayai hasil analisis Pusat Laboratorium Forensik tentang ijazah Jokowi.

Dia mengatakan rekam jejak di empat kasus membuat Rismon Sianipar tak percaya Puslabfor

Jejak pertama yang disorot Rismon adalah saat polisi menangani kasus Vina Cirebon.

"Kasus Vina Cirebon, ekstraksi SMS 22:14:10, tidak mereka pakai tuh dalam reka adegan. Yang diduga terjadi pemerkosan dan pembunuhan 21.30 sampai 22.30."

"Bayangkan kalau masih ada ekstraksi SMS dalam periode waktu yang ditentukan, kalau itu dipakai dalam reka adegan oleh polisi, apa yang terjadi? bubar skenario itu, itu produk polisi," ujar Rismon dalam tayangan Youtube Forum Keadilan TV.

Baca juga: Jokowi Penuhi Syarat Jadi Nabi Kata Kader PSI, Pegiat Medsos Ingatkan Dedy Palakka Hati-hati Bicara

Kasus kedua adalah soal hasil analisa Puslabfor terhadap kasus Jessica Kumala Wongso.

Rismon bahkan menyebut Bareskrim Polri sebagai penipu.

"(Kasus) Jessica (Kumala Wongso) menggunakan ired soft software gratisan dan berbohong mengatakan itu software yang tersedia di DVR. Padahal itu Linux operating system, itu produk Laboratorium Komputer Forensik, Bareskrim Polri itu penipu, itu cacat," imbuh Rismon.

Berikutnya, jejak buruk soal analisis Puslabfor yang diungkap Rismon adalah terkait kasus kematian anggota FPI di KM 50 tahun 2020 lalu.

Menurut Rismon, ada hal tak patut yang dilakukan kepolisian sehingga kasus tersebut menjadi terhambat penyelesaiannya.

"KM 50, polisi memerintahkan si data CCTV, HP di rest area KM 50 dihapus, belum lagi genangan darah tidak di police line."

"Terus 20 jam sebelum kejadian 7 Desember fiber optic putus, percaya enggak? tidak dianalisa itu serat opticnya bagaimana digunting dimakan tikus, enggak ada. Hanya dibilang tidak dapat mengirimkan gambar ke server di Bekasi, percaya enggak?" kata Rismon.

Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi, Roy Suryo Beber Kejanggalan Bukti Koran Pengumuman Hasil Ujian Masuk UGM 1980

Rismon mengibaratkan sertifikasi yang dimiliki Puslabfor seperti mobil mewah.

"ISO itu bagaikan mobil mewah, Anda dikasih tools tetapi belum tentu etika dalam menggunakan tools itu menjadi benar," ujar Rismon.

"Segala macam komentar sinis dari bang Rismon tadi itu datang dari seorang individu bernama Rismon. Sementara lembaga ini (Puslabfor) sudah dinilai komite akreditasi nasional," kata Reza Indragiri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved