RSPB Balikpapan Bakal Miliki Ruang Operasi Jantung, Target Rampung November 2025

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kabar baik bagi masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur dan sekitarnya. 

Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) tengah mempersiapkan fasilitas ruang operasi jantung khusus yang ditargetkan rampung pada November 2025 mendatang.

Fasilitas ini akan memungkinkan RSPB melakukan berbagai tindakan medis seperti operasi jantung terbuka dan bypass, tanpa harus merujuk pasien ke luar daerah.

Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, Dr Muhammad Ahsan, MARS.

Baca juga: RSPB Buka Layanan Vaskular Center, Pasien Jantung Kini Bisa Ditangani Langsung di Balikpapan Kaltim

"Targetnya bulan 11 kita sudah selesai. Jadi bulan November atau Desember, sudah bisa melakukan tindakan terhadap pasien," ujarnya, Minggu (15/6/2025).

Dengan hadirnya ruang operasi khusus tersebut, masyarakat yang menderita penyakit jantung tidak perlu lagi bepergian ke kota lain untuk mendapatkan layanan operasi jantung.

Apalagi, RSPB telah didukung oleh tenaga medis profesional dan berpengalaman.

Fasilitas ini juga dirancang untuk memberikan kenyamanan lebih kepada pasien, termasuk dalam hal efisiensi layanan dan kemudahan proses antrean.

Baca juga: Dokter Spesialis Jantung RSPB Beberkan Penyebab Penyakit Jantung Koroner di Usia Produktif 

Termasuk juga, layanan dan fasilitas lengkap yang memudahkan pasien agar tak perlu mengantri lama.

Hingga usia ke-38 tahun, RSPB telah berkembang menjadi salah satu rumah sakit besar di Balikpapan dengan berbagai fasilitas penunjang.

Saat ini, RSPB memiliki 30 poli rawat jalan, 200 tempat tidur (bed), serta 74 dokter spesialis dengan lebih dari 30 bidang spesialisasi.

Selain itu, terdapat pula 13 dokter umum dan 8 dokter gigi.

Baca juga: Kadinkes Kaltim Sambut Baik 3 Pelayanan Kesehatan Terbaru di RSPB

"Jadi pasien tidak perlu lagi dikirim ke luar daerah untuk berobat. Karena bisa dilakukan di Balikpapan. Tak perlu prosedur rumit maupun antri yang lama, juga akan ditangani dokter kompeten," pungkasnya. (*)