Berita Internasional Terkini

Kapan Perang Dunia ke 3 2025? Kata Ahli Soal Potensi Terjadi dan 4 Negara yang Bisa Jadi Aktor Utama

Terjawab sudah kapan Perang Dunia ke 3 2025 terjadi? inilah prediksi ahli dan 10 konflik utama yang bisa jadi pemicu.

Editor: Doan Pardede
Tangkap layar RNTV
PERANG DUNIA 3 - Asap hitam mengepul dari lokasi di sebuah fasilitas pengayaan nuklir Iran setelah diserangan pesawat tempur Amerika Serikat (AS), Minggu (22/6/2025) dini hari. Ini menjadi keterlibatan langsung AS dalam perang Iran melawan Israel. Terjawab sudah kapan Perang Dunia ke 3 2025 terjadi? inilah prediksi ahli dan 10 konflik utama yang bisa jadi pemicu.(Tangkap layar RNTV) 

Pakistan membalas dengan Operasi Bunyan ul Marsous tiga hari kemudian, menargetkan pangkalan militer India melalui roket, drone, dan serangan siber.

Gencatan senjata yang dimediasi AS diberlakukan namun sering dilanggar.

Baca juga: Penemuan Mortir di Prapatan Balikpapan, Diduga Peninggalan Perang Dunia II 

Konflik ini telah menewaskan lebih dari 100 orang, menghancurkan 84 drone, dan memunculkan kekhawatiran akan potensi penggunaan senjata nuklir.

Analis menilai ini sebagai krisis bilateral terburuk sejak awal 2000-an, diperparah oleh sengketa Kashmir dan krisis air yang belum terselesaikan.

4. Perang saudara di Sudan

Perang saudara kembali pecah di Sudan pada April 2023 setelah gagalnya perundingan damai antara militer dan kelompok paramiliter RSF.

Pertempuran hebat terjadi di Khartoum dan Darfur, menyebabkan jutaan warga mengungsi dan banyak korban jiwa.

Upaya mediasi internasional belum membuahkan hasil, membuat Sudan terus terjebak dalam kekerasan dan ketidakpastian berkepanjangan.

5. Perang Kongo

Perang di Republik Demokratik Kongo kembali meletus pada Januari 2025 setelah kelompok M23 merebut Goma, menyebabkan 6,7 juta warga mengungsi.  

PBB mengonfirmasi keterlibatan langsung Rwanda dalam mendukung serangan M23 demi menguasai sumber daya mineral seperti coltan dan kobalt.

Kekerasan brutal, termasuk laporan kuburan massal dan kekerasan seksual, terus meningkat, sementara pasukan Burundi dan penjaga perdamaian SADC mengalami kekalahan besar.

Meskipun sanksi PBB dijatuhkan terhadap Rwanda, lemahnya tindakan ekonomi memungkinkan konflik terus berlanjut.

M23 kini membentuk pemerintahan bayangan di wilayah Kivus, memicu kekhawatiran akan aneksasi oleh Rwanda.

Di tengah kelaparan parah dan krisis kemanusiaan, para analis menekankan bahwa penegakan embargo senjata dan pelacakan perdagangan mineral jauh lebih mendesak dibanding sekadar bantuan kemanusiaan. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved