Berita Internasional Terkini
Kapan Perang Dunia ke 3 2025? Kata Ahli Soal Potensi Terjadi dan 4 Negara yang Bisa Jadi Aktor Utama
Terjawab sudah kapan Perang Dunia ke 3 2025 terjadi? inilah prediksi ahli dan 10 konflik utama yang bisa jadi pemicu.
Pakistan membalas dengan Operasi Bunyan ul Marsous tiga hari kemudian, menargetkan pangkalan militer India melalui roket, drone, dan serangan siber.
Gencatan senjata yang dimediasi AS diberlakukan namun sering dilanggar.
Baca juga: Penemuan Mortir di Prapatan Balikpapan, Diduga Peninggalan Perang Dunia II
Konflik ini telah menewaskan lebih dari 100 orang, menghancurkan 84 drone, dan memunculkan kekhawatiran akan potensi penggunaan senjata nuklir.
Analis menilai ini sebagai krisis bilateral terburuk sejak awal 2000-an, diperparah oleh sengketa Kashmir dan krisis air yang belum terselesaikan.
4. Perang saudara di Sudan
Perang saudara kembali pecah di Sudan pada April 2023 setelah gagalnya perundingan damai antara militer dan kelompok paramiliter RSF.
Pertempuran hebat terjadi di Khartoum dan Darfur, menyebabkan jutaan warga mengungsi dan banyak korban jiwa.
Upaya mediasi internasional belum membuahkan hasil, membuat Sudan terus terjebak dalam kekerasan dan ketidakpastian berkepanjangan.
5. Perang Kongo
Perang di Republik Demokratik Kongo kembali meletus pada Januari 2025 setelah kelompok M23 merebut Goma, menyebabkan 6,7 juta warga mengungsi.
PBB mengonfirmasi keterlibatan langsung Rwanda dalam mendukung serangan M23 demi menguasai sumber daya mineral seperti coltan dan kobalt.
Kekerasan brutal, termasuk laporan kuburan massal dan kekerasan seksual, terus meningkat, sementara pasukan Burundi dan penjaga perdamaian SADC mengalami kekalahan besar.
Meskipun sanksi PBB dijatuhkan terhadap Rwanda, lemahnya tindakan ekonomi memungkinkan konflik terus berlanjut.
M23 kini membentuk pemerintahan bayangan di wilayah Kivus, memicu kekhawatiran akan aneksasi oleh Rwanda.
Di tengah kelaparan parah dan krisis kemanusiaan, para analis menekankan bahwa penegakan embargo senjata dan pelacakan perdagangan mineral jauh lebih mendesak dibanding sekadar bantuan kemanusiaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.