Berita Berau Terkini
2 Warga Terlantar Meninggal di RSUD Berau, Dinsos Urus Pemakaman Tanpa Keluarga
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Berau menangani pemakaman dua warga terlantar asal luar daerah yang meninggal dunia di RSUD dr Abdul Rivai
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.COM TANJUNG REDEB - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Berau menangani pemakaman dua warga terlantar asal luar daerah yang meninggal dunia di RSUD dr Abdul Rivai.
Keduanya datang ke Berau untuk bekerja serabutan, namun saat jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit, tidak ada keluarga yang bisa dihubungi atau mengurus jenazah.
Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi, melalui Sekretaris Dinsos Harjupri, menjelaskan bahwa langkah pemakaman dilakukan karena keduanya tidak memiliki keluarga pendamping selama masa perawatan hingga meninggal dunia.
Satu almarhum tercatat sebagai warga Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, sementara satu lainnya berasal dari Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
“Satu orang sebelumnya mengalami kecelakaan tunggal dan sempat dirawat intensif di ruang ICU. Berdasarkan data, yang bersangkutan tercatat dalam kartu keluarga tunggal. Tak ada keluarga yang bisa dihubungi,” ungkapnya.
Baca juga: Sentra Produksi Terasi Mulai Dibangun di Kampung Buyung-Buyung Berau, Pembangunan Dilakukan Bertahap
Sementara itu, satu warga lainnya meninggal dunia karena sakit, juga tanpa didampingi keluarga. Kedua almarhum berasal dari Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara. Salah satu di antaranya sempat bekerja serabutan di Kampung Panaan, Kecamatan Kelay.
Selama menjalani masa perawatan di RSUD dr Abdul Rivai, keduanya didampingi oleh rekan kerja serta petugas Dinas Sosial hingga menghembuskan napas terakhir pada Selasa, 24 Juni 2025.
Proses pemakaman dilakukan oleh Dinsos dengan dukungan dari masyarakat dan organisasi sosial.
Meski kasus seperti ini tidak terjadi dalam jumlah besar, Dinsos mengakui bahwa situasi serupa hampir selalu terjadi setiap tahun. Seperti tahun lalu, pihaknya menangani 21 orang terlantar, lima di antaranya meninggal dunia.
Sementara, sepanjang 2025 hingga akhir Juni, tercatat 16 orang terlantar telah ditangani, dengan empat di antaranya meninggal dunia. Selama ini Dinsos telah menangani orang terlantar dilakukan sesuai prosedur.
Baca juga: Wabup Berau Gamalis Ceritakan Pengalaman saat Retret, Ilmu yang Didapat Harus Diimplementasikan
“Langkah awal adalah assessment oleh pekerja sosial untuk mengetahui jenis permasalahan dan intervensi yang diperlukan,” jelasnya.
Setiap warga terlantar yang ditemukan akan melalui proses assessment oleh pekerja sosial untuk mengetahui latar belakang dan kebutuhan intervensi.
Bila masih memiliki keluarga yang bisa dihubungi, Dinsos akan melakukan reunifikasi. Namun bila tidak memungkinkan, dan yang bersangkutan meninggal dunia, maka pemakaman dilakukan sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
Dalam pelaksanaannya, Dinsos tidak memiliki anggaran khusus untuk pemakaman warga terlantar. Pembiayaan biasanya berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), bantuan masyarakat, serta dukungan dari organisasi kemasyarakatan seperti keluarga besar Bubuhan Banjar.
“Kami juga bekerjasama dengan keluarga Bubuhan Banjar dalam proses pemakamannya,” ujarnya.
Baca juga: DPRD Berau Minta Studi Kelayakan Lokasi Sirkuit Balap, Perlu Menghitung Risiko
DPRD Berau Desak Atasi Pengangguran, Dorong Perusahaan Patuhi Aturan 80:20 |
![]() |
---|
Dinkes Berau Gencarkan Edukasi Diabetes pada Remaja untuk Cegah Penyakit Tidak Menular |
![]() |
---|
Disdukcapil Berau Mencatat Ada Penambahan Penduduk di Semester 1 Tahun 2025 Capai 4.000 Jiwa |
![]() |
---|
Pemkab Berau Mantapkan Program Kota Sehat, Targetkan Swastisaba Padapa 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Berau Dorong Perluasan Lahan Pertanian Demi Swasembada Pangan dan Kesejahteraan Petani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.