Berita Mahulu Terkini

Dominika Ping, Pengrajin Manik asal Mahulu Kaltim Sebut Seni adalah Rasa, Bukan Simbol

Berbeda dengan anggapan banyak orang, tidak semua motif manik memiliki filosofi yang dalam

|
Penulis: Desy Filana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA
KERAJINAN MANIK - Dominika Ping, pengrajin manik asal Mahakam Ulu, Kalimantan Timur menciptakan motif busana adat berdasarkan rasa dan imajinasi tanpa makna simbolik khusus, Sabtu (28/6/2025). Baginya, seni adalah soal keindahan dan kepuasan batin, bukan sekadar mengikuti filosofi. (TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA) 

TRIBUNKALIM.CO, MAHULU - Berbeda dengan anggapan banyak orang, tidak semua motif manik memiliki filosofi yang dalam. 

Setidaknya begitu menurut Dominika Ping, wanita asal Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yang mengaku membuat manik berdasarkan naluri seni.

"Enggak ada artinya, saya bikin saja, yang penting bagus," kata wanita yang akrab disapa Nenek Ping, sambil menunjukkan baju hasil karyanya, Sabtu (28/6/2025).

Motif yang ia buat merupakan gabungan dari banyak referensi.

Kadang dari lingkungan sekitar, kadang hasil pengamatan dan imajinasi.

Meski tidak mengacu pada simbol atau makna tertentu, hasil karyanya tetap mendapat sambutan hangat dari para peminat busana adat.

Baca juga: Uhing, Perajin Topi Manik Dayak Kayan di Mahulu Kaltim yang Setia Lestarikan Budaya Leluhur

"Saya campur saja dari sana sini, yang penting enak dilihat," ujarnya.

Ia mengaku pernah ditanya oleh pembeli soal makna motif, namun ia hanya tersenyum.

"Nenek bikin tap aja begitu," katanya merendah.

Bagi Nenek Ping, seni bukan soal simbolisme, tapi tentang rasa dan keindahan.

"Yang penting orang suka, dan saya senang bikin," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved