Berita Samarinda Terkini

Revitalisasi Citra Niaga Samarinda Dongkrak Pengunjung, Tapi Penjual Oleh-Oleh Belum Kebagian Rezeki

Revitalisasi membuat wajah baru bagi Citra Niaga Samarinda, namun hal tersebut belum mampu menambahkan rezeki bagi pedagang suvenir

TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
CITRA NIAGA - Kawasan parkir perbelanjaan pusat oleh-oleh dan souvenir Citra Niaga Samarinda. Sabtu (28/6/2025) Citra Niaga kini ramai pengunjung, namun pedagang mengeluhkan sepinya pembeli oleh-oleh dan sulitnya akses parkir yang membuat calon pembeli enggan mampir. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kawasan Citra Niaga di Kota Samarinda kini tampil dengan wajah baru setelah melalui proses revitalisasi. Sentra perdagangan yang dikenal sebagai pusat oleh-oleh dan suvenir khas Kalimantan ini kini terlihat lebih tertata, bersih, dan modern. Hasilnya, jumlah pengunjung pun meningkat, terutama pada malam hari.

Namun, peningkatan kunjungan tersebut belum sepenuhnya berdampak pada para pedagang oleh-oleh di kawasan ini. Banyak pengunjung yang datang justru lebih tertarik menikmati suasana malam dan nongkrong di sejumlah kafe yang mulai menjamur di sekitar area Citra Niaga.

"Sekarang ini kalau pengunjungnya rame, pengunjungnya malam rame karena ada kafe," ujar Paji Warsono, salah satu pedagang souvenir di Citra Niaga. Sabtu (28/6/2025).

Sebagai pedagang yang telah lama mengandalkan wisatawan luar daerah, Paji berharap kunjungan ke Citra Niaga tidak hanya sebatas menikmati suasana, tetapi juga berdampak pada penjualan di kios-kios yang ada.

Menurutnya, wisatawan dari Jakarta dan kota besar lainnya adalah target utama yang berpotensi membeli oleh-oleh khas daerah.

Baca juga: Dikira Mahal, Suvenir di Citra Niaga Samarinda Ternyata Ramah di Kantong, Hasil Kreasi Lokal

"Kita ini kan mengharapkan tamu dari luar," katanya.

Parkir Jadi Kendala, Potensi Penjualan Terkendala

Salah satu tantangan terbesar yang dirasakan langsung oleh para pedagang adalah terbatasnya lahan parkir di sekitar kawasan.

Kondisi ini membuat banyak calon pembeli mengurungkan niat karena kesulitan mencari tempat parkir yang dekat dengan kios suvenir.

"Kemarin beberapa orang itu, langganan saya itu, muter-muter, nggak jadi, nggak ada parkir," ungkapnya.

Paji berharap pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi juga membuka ruang dialog dengan para pelaku usaha agar permasalahan di lapangan bisa ditemukan solusinya bersama.

"Karena masyarakat itu yang tahu persis permasalahan yang ada di lapangan," tutupnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved