Berita Nasional Terkini

Daftar 3 Sorotan pada Jokowi, dari Ijazah Palsu hingga Perintah Impor Gula Dibeber Tom Lembong

Lengser Presiden, 3 sorotan pada Jokowi, dari ijazah palsu hingga perintah impor gula yang diungkap Tom Lembong.

Editor: Amalia Husnul A
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
SOROTAN PADA JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tengah mengalami sakit. Ia terlihat pucat dengan mata yang sembab dan bibir yang berwarna pucat pasi. Hal itu diketahui saat wartawan mengunjungi rumahnya di Solo, Jawa Tengah (Jumat, 13/6/2025). Lengser Presiden, 3 sorotan pada Jokowi, dari ijazah palsu hingga perintah impor gula yang diungkap Tom Lembong. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin) 

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi sendiri telah membantah tudingan dugaan 'matahari kembar' ketika menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto mendatangi Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini. 

Hasan menekankan, kunjungan itu sebatas silaturahim lebaran. Dia meminta agar silaturahim itu tidak dikaitkan dengan politik.

"Silaturahmi-silaturahmi Lebaran jangan dibumbui tafsiran politik," ujar Hasan kepada Kompas.com, Senin (14/4/2025).

Hasan mengatakan, saat ini semua pihak masih dalam suasana Lebaran.

Dia menyebut hubungan persaudaraan harus terus dirajut.

Dugaan Ijazah Palsu

Kasus dugaan ijazah palsu ini kembali mencuat lewat pernyataan seorang mantan dosen dari Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar yang menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi dari Presiden RI ke-7 itu.

Alasannya, lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font time new roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an. 

Klaim sepihak dari Rismon ini membuat polemik dan perdebatan di kalangan warganet.

Banyak yang menyangsikan informasi yang disampaikan, namun tidak sedikit yang pula percaya akan narasi yang ia sampaikan yang dibalut dengan analisis forensik digital.

Dikutip dari situs resmi UGM, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyesalkan adanya informasi yang menyesatkan yang disampaikan Rismon.

Apalagi mantan dosen ini merupakan alumnus dari Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit, Jumat (21/3) di Kampus UGM.

Sigit menyampaikan sebagai seorang dosen seharusnya Rismon dalam menyimpulkan suatu informasi harus didasarkan pada fakta dan metode penelitian yang baik. 

Menurut Sigit, seharusnya Rismon tidak hanya menampilkan ijazah dan skripsi Joko Widodo saja yang ditelaah namun harus juga melakukan perbandingan dengan ijazah dan skripsi yang diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan.

Soal penggunaan Font Time New Roman pada sampul skripsi dan ijazah seperti yang dituduhkan oleh Rismon dianggap meragukan keaslian dokumen, Sigit menegaskan bahwa di tahun itu sudah jamak mahasiswa menggunakan font time new roman atau huruf yang hampir mirip dengannya, terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved