Berita Kaltim Terkini
Dinas PUPR Kaltim Sebut Progres Jalan Mahulu - Malinau Masih Merayap, Baru Tembus 3 Kilometer
Progres pembangunan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Kabupaten Mahakam Ulu (Kaltim) dan Kabupaten Malinau (Kaltara) terus berjalan
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Progres pembangunan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Kabupaten Mahakam Ulu (Kaltim) dan Kabupaten Malinau (Kaltara) terus berjalan meski masih bertahap.
Hingga saat ini, pekerjaan fisik telah menembus sekitar tiga kilometer dari total 122 kilometer yang masuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Diketahui, pembangunan jalan ini merupakan bagian dari proyek strategis yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim.
Jalan lintas provinsi tersebut diharapkan membuka konektivitas antarwilayah di kawasan perbatasan dan menjadi jalur darat alternatif bagi masyarakat.
Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Fitra Firnanda, mengatakan bahwa proyek jalan ini mulai dikerjakan tahun ini, dengan melibatkan sejumlah pihak, termasuk perusahaan pemilik konsesi jalan yakni PT. Somalindo serta dukungan pelaksanaan teknis oleh TNI.
Baca juga: Kerap Angkut Sampah Plastik, Dinas PUPR Kaltim Ingatkan Warga tak Buang Sampah Sembarangan
Proyek ini dilakukan dengan pendekatan pemanfaatan jalan eksisting yang sudah ada di kawasan konsesi.
Artinya, pemerintah tidak membangun jalan baru secara penuh, melainkan hanya memperbaiki jalur yang telah tersedia.
"28 miliar karena kita bukan membangun perkerasan di sana. Kita hanya memperbaiki jalan yang sudah ada di sana," ujar Fitra saat dikonfirmasi, Selasa (1/7/2025)
Total panjang jalan yang ditargetkan mencapai 144 kilometer. Dari jumlah itu, 122 kilometer berada di wilayah Kalimantan Timur, dan sisanya 22 kilometer berada di wilayah Kalimantan Utara.
Khusus di wilayah Kaltim, sekitar 80 kilometer dari trase jalan tersebut melintasi lahan milik perusahaan.
Proses pembangunan jalan ini tidak melibatkan pekerjaan konstruksi besar seperti pengaspalan atau betonisasi.
Fokus utama adalah memastikan jalur tersebut bisa dilalui masyarakat, meskipun masih berupa jalan tanah.
Hal ini mengingat kondisi geografis yang berat serta urgensi membuka akses transportasi.
"Target kita hanya supaya orang bisa lewat saja. Paling tidak bisa lewat, tidak bermalam di jalan," jelasnya.
Namun, hingga saat ini progres pembangunan masih cukup terbatas. Fitra menyebutkan, dari total 122 kilometer di wilayah Kaltim, baru sekitar tiga kilometer yang berhasil dibuka karena kondisi medan yang sangat menantang.
APBD Perubahan 2025 Kaltim Dibahas, Hasanuddin Masud: Kita Tunggu Kepastian Pemangkasan DBH |
![]() |
---|
Kontroversi Buku Biografi Hasanuddin Masud di Sekolah, Ketua DPRD Kaltim Angkat Bicara |
![]() |
---|
Gulat Kaltim Kokohkan Diri sebagai Juara Umum di Kejurnas Padang |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Kaltim Yenni Eviliana: Program Transmigrasi di Paser Diprioritaskan Penduduk Lokal |
![]() |
---|
Program Gratispol di Kaltim Tetap jadi Prioritas di Tengah Defisit Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.