Berita Samarinda Terkini
Tanggapi Penilaian DLH Kaltim, Walikota Samarinda Andi Harun Siap Adu Gagasan Soal Penanganan Sampah
Salah satu dari lima daerah dengan penanganan sampah terburuk di provinsi belum lama ini, memicu reaksi dari Walikota Samarinda, Andi Harun
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penilaian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur yang menyebut Samarinda sebagai salah satu dari lima daerah dengan penanganan sampah terburuk di provinsi belum lama ini, memicu reaksi dari Walikota Samarinda, Andi Harun.
Ibu Kota Kaltim ini disebut tercatat sebagai salah satu dari lima daerah bersanding dengan Kutai Kartanegara, Berau, Kutai Timur, dan Kutai Barat, yang dianggap masih menggunakan metode pengelolaan sampah lama yakni open dumping.
Andi Harun menyayangkan pernyataan terbuka tersebut yang dianggap tidak disertai pemahaman mendalam dan tidak dilandasi komunikasi langsung dengan pihak pemerintah kota.
Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Kecewa Penilain DLH Kaltim, Andi Harun: Harusnya Adu Gagasan
Sebab itu dirinya menekankan, kritik seharusnya disampaikan secara konstruktif, terlebih jika menyangkut persoalan publik yang kompleks seperti pengelolaan sampah di kota besar.
“Semua daerah, yang pakai sistem dumping, itu dapat peringatan dari KLHK. Tapi apakah surat dari KLHK itu sudah ditanggapi? Tentu sudah,” ucapnya (1/7) di Gedung Bapperida Samarinda.
Walikota mengaku kecewa karena pernyataan dari Kepala DLH Provinsi seolah hanya bersifat mengkritik tanpa memberikan tawaran solusi. Menurutnya pula, alih-alih menyebarkan narasi negatif di ruang publik, lebih baik pejabat terkait duduk bersama pemerintah kota untuk mencari solusi nyata yang bisa diterapkan demi perbaikan sistem pengelolaan sampah di Samarinda.
“Yang lebih bagus itu, kalau memang punya solusi ini, ayo kita bantu. Itu bagus,” tandasnya.
Andi Harun juga menegaskan bahwa Pemkot Samarinda sudah menindaklanjuti seluruh catatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), termasuk dengan menutup TPA Bukit Pinang dan memulai revitalisasi total TPA Sambutan serta pembangunan insinerator di 10 kecamatan.
Menurutnya, jika ada forum diskusi atau debat ilmiah terbuka yang menghadirkan para pakar lingkungan hidup dari perguruan tinggi, ia dengan senang hati akan hadir untuk menjabarkan strategi dan pencapaian Pemkot dalam mengelola sampah kota.
“Kalau ada organisasi yang mau menyediakan forum, saya pengen diskusi. Kita hadirkan pakar-pakar dari perguruan tinggi. Itu kan jauh lebih bagus,” ucapnya dengan serius.
Bahkan, Walikota membuka peluang debat terbuka jika diperlukan. Bagi Andi Harun, forum seperti itu lebih produktif karena yang dihasilkan adalah gagasan.
“Biar yang muncul adalah solusi,” pungkasnya. (*)
Tidar Kaltim Bersiap Gelar Musyawarah Daerah, Proses Seleksi Calon Ketua Ketat |
![]() |
---|
Truk Trailer Muat Alat Berat Terperosok di Jalur Simpang Pasir Palaran Samarinda, Lali Sempat Macet |
![]() |
---|
Meski Ditertibkan, Pedagang Eks Bandara Temindung Samarinda Tetap Berjualan Demi Biayai Anak Sekolah |
![]() |
---|
Rute Bus Massal akan Diperluas, Teras Samarinda jadi Titik Sentral |
![]() |
---|
Pedagang di Eks Bandara Temindung Samarinda Kembali Ditertibkan untuk Kali Ketujuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.