Berita Kaltim Terkini

Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, DPRD Kaltim Desak Perluas Puskesmas Plus

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, menyoroti masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di wilayah Kaltim.

HO/DPRD KALTIM
ANGKA KEMATIAN TINGGI - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, menyoroti masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di wilayah Kaltim. Ia mendorong perluasan layanan Puskesmas Plus, penguatan infrastruktur, hingga digitalisasi sistem rujukan sebagai langkah konkret yang harus segera dilakukan pemerintah daerah. (HO/DPRD KALTIM) 

Data historis Dinkes Kaltim mencatat fluktuasi kematian ibu:

2017: 105 kasus

2018: 74 kasus

2019: 79 kasus

2020: 92 kasus

2021 (puncak pandemi): 168 kasus

2022: turun menjadi 73 kasus

Oktober 2023: tercatat 46 kasus

Baca juga: Pelayanan Terbaru di Puskesmas Kelay Berau Kaltim, Penting Bagi Kesehatan Ibu dan Bayi


Penyebab utama kematian ibu (2021–2022):

Pendarahan: 23,9 persen

Hipertensi: 16,4 persen

Infeksi: 5,5 persen

Masalah jantung: 8,2 persen

Gangguan darah dan metabolik: masing-masing 4,1 persen

Covid-19: 4,1 persen

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved