Berita Internasional Terkini
Marwan al-Sultan Direktur RS Indonesia di Gaza, Gugur Dibunuh Israel, 'Rudal F-16 Serang Kamar Ayah'
Marwan al-Sultan Direktur RS Indonesia di Gaza, gugur dalam serangan Israel, kesaksian sang putri: Rudal F-16 serang kamar ayah.
Diketahui, serangan itu terjadi di sebuah bangunan tempat tinggal di barat daya Kota Gaza.
Istri dan anak-anak Marwan al-Sultan juga tewas dalam serangan itu.
Sosok dr Marwan al-Sultan menjadi hal penting dalam aksi kemanusiaan di Gaza karena dia sering menjadi sumber utama dari Gaza, yang melaporkan kondisi warga Palestina di wilayah utara.
Marwan al-Sultan juga telah berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mendesak keselamatan tim medis, termasuk saat tentara Israel mengepung atau menyerang rumah sakit itu
Sosok Dedikatif dan Sumber Informasi Utama dari Gaza
Dr. Marwan al-Sultan adalah sosok penting yang selama ini menjadi sumber informasi utama dari Gaza, terutama dalam melaporkan kondisi pilu warga Palestina di wilayah utara yang terkepung.
Beliau berulang kali bersuara, meminta masyarakat internasional untuk mendesak keselamatan tim medis, bahkan ketika tentara Israel mengepung atau menyerang rumah sakit.
Sebelumnya, organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia pernah melaporkan kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara yang rusak parah akibat serangan tentara Israel pada Mei lalu.
Bahkan, beberapa alat medis dilaporkan tertimpa reruntuhan akibat getaran ledakan.
Dr. Marwan Al Sultan dikenal sebagai direktur Rumah Sakit Indonesia dengan karier panjang sebagai dokter.
Beliau adalah konsultan kardiologi intervensional yang aktif bekerja sama dengan tim kemanusiaan internasional dari berbagai negara seperti Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko, khususnya di Gaza utara.
MER-C Indonesia mengutuk keras pembunuhan Direktur RS Indonesia oleh Israel, menggambarkan Al Sultan sebagai sosok yang berdedikasi tinggi.
Beliau tanpa henti memimpin RS Indonesia dalam situasi yang amat sulit, berjuang menyediakan layanan medis penting bagi rakyat Palestina, meskipun terus-menerus diancam serangan udara Israel dan menghadapi keterbatasan sumber daya yang parah.
Sebagai contoh nyata dedikasinya, pada Desember 2024, Rumah Sakit Indonesia sempat dikepung oleh Israel, memaksa seluruh staf medis dan pasien dievakuasi.
Namun, tak lama setelah pengepungan dan blokade itu, Al Sultan dengan berani kembali ke RS Indonesia untuk melanjutkan operasi selama gencatan senjata Januari 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.