Berita Samarinda Terkini

Perilaku Warga Samarinda Buang Sampah di Sungai Bukan Hanya soal Kesadaran tapi Infrastruktur

Fenomena membuang sampah ke sungai masih kerap ditemukan di sejumlah titik Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
SAMPAH DI SAMARINDA - Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Maswedi, menjelaskan kondisi pengelolaan sampah di Kota Samarinda yang masih menghadapi tantangan minimnya TPS. Ia menyoroti kebiasaan warga membuang sampah ke sungai sebagai dampak langsung dari kurangnya akses terhadap fasilitas pembuangan yang memadai, 14 Mei 2025.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Fenomena membuang sampah ke sungai masih kerap ditemukan di sejumlah titik Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, terutama di kawasan padat penduduk. 

Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Maswedi kepada TribunKaltim.co pada Kamis (3/7/2025).

Maswedi mengungkapkan bahwa perilaku membuang sampah ke sungai masih kerap ditemukan di wilayah Samarinda Utara.

Ia mencontohkan wilayah Lempake dan kawasan sekitar Bendungan Benanga, sebagai dua titik yang kerap menghadapi persoalan serupa.

Baca juga: Wawali Agus Haris Sidak Beras Basah Bontang, Soroti Sampah dan Tenda Kumuh dan Janji Bangun Cottage

Persoalan ini bukan hanya soal rendahnya kesadaran warga, tetapi juga berakar pada keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah yang belum merata terutama keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang jauh dari jangkauan masyarakat.

“Meski TPS tersedia di beberapa lokasi seperti Perumahan Korem Lempake dan Pinang Seribu, jaraknya yang cukup jauh dari permukiman padat membuat warga enggan untuk membuang sampah,” ujarnya.

Maswedi menyebut, hal ini bukan hanya mencemari lingkungan, namun juga dapat membahayakan masyarakat. Terlebih penduduk yang tinggal di bantaran sungai.

Menurutnya, fenomena ini dikarenakan infrastruktur pengelolaan sampah masih belum tersebar merata.

Baca juga: DLH Sebut Upaya Perbaikan Sampah Terus Dikebut di Samarinda

Ketimpangan distribusi TPS menjadi pemicu warga mencari solusi instan, yang sayangnya berdampak negatif bagi ekosistem sungai dan kesehatan lingkungan.

Sebab itu, Maswedi menegaskan pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pemetaan fasilitas TPS di seluruh kawasan Kota Samarinda

“Kalau jaraknya memang terlalu jauh dan tidak terjangkau, kami akan coba dorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menambah titik TPS, khususnya di daerah seperti Muang,” ucapnya.

Ia menilai bahwa keadilan akses terhadap layanan kebersihan perlu dipastikan agar tidak ada kawasan yang tertinggal dari jangkauan sistem pengangkutan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Baca juga: Pemprov Kaltim Menggelar Apel Bersama dan Aksi Bersih Sampah

“Kalau volume sampah di satu wilayah sudah tak tertampung dan TPS belum tersedia, tentu harus segera dibangun. Tapi kalau sudah ada, maka harus dimaksimalkan pengelolaannya terlebih dahulu,” tegasnya.

Politisi asal daerah pemilihan (dapil) Samarinda Utara ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama kelurahan dan DLH.

Ia menjelaskan bahwa kelurahan memiliki kewenangan dalam menentukan lokasi TPS, sementara DLH bertanggung jawab atas pengangkutan dan pemrosesan sampah.

Namun, Maswedi juga menekankan bahwa menjaga kebersihan sungai juga merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

“Tentu sinergi dua pihak ini harus diperkuat agar distribusi dan pengelolaan sampah berjalan tanpa saling lempar tanggung jawab,” pungkasnya. (*)

 

 


 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved