Ibu Kota Negara

IKN Tahap I Kelar 100 Persen, Pemeliharaan Butuh Rp300 Miliar, Prabowo Baru akan Pindah pada 2028

Pembangunan IKN tahap I sudah kelar 100 persen, untuk pemeliharaan butuh Rp300 miliar, Prabowo baru akan pindah pada 2028.

KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER
IKN TAHAP I - Kompleks Kementerian Koordinator (Kemenko) 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan IKN tahap I sudah kelar 100 persen, untuk pemeliharaan butuh Rp300 miliar, Prabowo baru akan pindah pada 2028.(KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER) 

Tahap I Sudah Selesai 100 Persen

Menurut Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, bangunan-bangunan yang kini berdiri di IKN sudah memenuhi standar kualitas yang memadai. 

"Bangunan yang saat ini terbangun sudah dirasa memiliki kualitas yang cukup baik, mengingat selama pembangunan juga terdapat tim supervisi/manajemen konstruksi yang membantu memastikan kualitas infrastruktur terbangun pada setiap prosesnya," jelas Danis kepada Kompas.com, Kamis (3/7/2025). 

Komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan juga terlihat jelas.

Danis menambahkan bahwa seluruh gedung yang dibangun di IKN mengaplikasikan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC). 

BGH berfokus pada efisiensi energi, air, dan penggunaan material ramah lingkungan, seperti panel surya dan sistem daur ulang air.

Sementara BGC mengintegrasikan teknologi cerdas, seperti otomatisasi energi dan sistem pengelolaan bangunan berbasis IoT.

Contohnya, Kantor Otorita IKN dilengkapi sistem pengendalian energi pintar, meskipun implementasinya masih dalam tahap awal. 

"Penerapan kedua konsep ini mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU)," tutur Danis.

Setelah proses pembangunan selesai, setiap gedung akan melalui Provisional Hand Over (PHO), yaitu serah terima sementara dari kontraktor ke pemilik proyek, untuk memastikan semua spesifikasi dan kualitas telah terpenuhi.

Setelah itu, aset-aset ini secara resmi diserahkan kepada Otorita IKN melalui Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO).

Butuh Anggaran Jumbo

Dengan selesainya pembangunan fisik, tantangan berikutnya adalah pengelolaan dan pemeliharaan aset-aset tersebut agar tetap berfungsi optimal dan berkelanjutan.

Otorita IKN telah mengelompokkan pengelolaan aset berdasarkan jenis infrastrukturnya, dengan masing-masing Project Officer dari Otorita IKN yang bertanggung jawab atas evaluasi dan monitoring.

"Proses ini juga didukung oleh pihak ketiga penyedia jasa untuk memastikan efisiensi dan keahlian dalam pengelolaan," cetus Danis.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved