Berita Nasional Terkini
Menjelajahi Pesona Kopi Nusantara: 8 Varian Terbaik dari Tanah Air, Ada Favoritmu?
Indonesia sebagai salah satu raksasa penghasil kopi dunia, menyimpan kekayaan biji kopi spesial yang tak terhingga.
TRIBUNKALTIM.CO - Indonesia, sebagai salah satu raksasa penghasil kopi dunia, menyimpan kekayaan biji kopi spesial yang tak terhingga.
Keunikan ini lahir dari keberagaman wilayah tanam, menciptakan karakteristik aroma dan rasa yang berbeda-beda.
Mulai dari sentuhan floral yang lembut, kekayaan rempah yang hangat, hingga kesegaran cita rasa buah.
Pecinta kopi akan dimanjakan dengan profil rasa yang beragam, seperti nuansa kacang, manisnya madu, aroma citrus yang segar, atau kompleksnya rempah.
Baca juga: 9 Manfaat Kopi untuk Kesehatan yang Masih Jarang Ketahui, Berkontribusi Pada Penurunan Berat Badan
Penasaran dengan harta karun kopi terbaik Indonesia?
Dirangkum dari FNB Coffee pada Kamis, 3 Juli 2025, inilah delapan biji kopi kebanggaan Nusantara:
1. Gayo dari Aceh (Arabika)
Dari dataran tinggi Aceh Utara, terutama di Aceh Tengah, Bener Meriah, dan sebagian Gayo Lues, lahirlah kopi Arabika Gayo.
Kopi ini terkenal dengan kekayaan rasanya yang menyerupai mentega dan kacang.
Keasamannya yang seimbang menciptakan karakter kuat namun dengan aftertaste yang bersih.
Aromanya pun bervariasi, seringkali disemarakkan oleh sentuhan pedas yang khas.

2. Mandheling dari Sumatera Utara (Arabika)
Tumbuh subur di tanah vulkanik Sumatera Utara pada ketinggian 750 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, biji kopi Mandheling mengambil namanya dari suku Mandailing.
Mayoritas menggunakan varietas Arabika Catimor dan Typica, kopi ini menawarkan tingkat keasaman yang nikmat dengan aroma herbal kuat dan sentuhan kayu yang bersih.
3. Kintamani dari Bali (Arabika)
Bagi Anda yang kurang menyukai rasa pahit, Kintamani dari Bali adalah jawabannya.
Kopi ini menawarkan cita rasa manis dan lembut, dilengkapi dengan jejak asam segar yang khas citrus.
Uniknya, pohon kopi Kintamani tumbuh di lahan yang berdekatan dengan perkebunan jeruk.
Sistem irigasi subak tradisional Bali juga diterapkan untuk menanam kopi ini secara organik, menjamin kualitas dan keaslian rasanya.
Baca juga: Petani Mahulu Bawa Inovasi untuk Tingkatkan Kakao, Kopi, dan Perikanan di Peda XI Kaltim 2025
4. Toraja dari Toraja (Arabika)
Biji kopi Toraja, yang berasal dari Sulawesi Selatan, telah mencuri hati banyak penikmat kopi di Eropa Utara.
Rasanya sangat kompleks perpaduan pedas, gurih tipis, dan kuatnya nuansa buah serta earthy.
Aromanya yang harum berpadu sempurna dengan rempah seperti kayu manis, pala, dan cengkeh, meninggalkan aftertaste yang bersih dan seimbang.
5. Kopi Luwak
Kopi Luwak bukan sekadar kopi biasa, melainkan sebuah mahakarya eksklusif dari Indonesia.
Dibudidayakan di beberapa daerah penghasil kopi spesial seperti Aceh Tengah, Sidikalang, Sumatera Barat, dan Lampung.
Baca juga: Kunjungi Kampung Kopi Luwak Prangat Baru, Wagub Kaltim Optimis Tembus Pasar Ekspor
Keistimewaannya terletak pada proses alami yang melibatkan luwak.
Biji kopi melewati sistem pencernaan luwak selama 24 hingga 36 jam sebelum dikeluarkan bersama kotorannya.
Proses pencucian, pemanggangan, dan penggilingan inilah yang menciptakan cita rasa istimewa dan nilai jual yang tinggi.
6. Temanggung dari Jawa Tengah (Robusta)
Meskipun Arabika banyak dibicarakan, Robusta tetap menjadi varietas kopi dengan produksi terbesar di Indonesia.
Salah satu Robusta terbaik datang dari Temanggung, Jawa Tengah.
Kopi ini memiliki karakteristik unik dengan sentuhan rasa tembakau yang lembut.
Baca juga: Filipina hingga Amerika Serikat Jadi Pasar Terbesar Ekspor Kopi Robusta
Secara umum, ia menawarkan tingkat keasaman sedang, manis dan pahit yang seimbang, serta aroma moka yang kuat.
7. Ijen Raung dari Jawa Timur (Arabika)
Dari Jawa Timur, tepatnya di pegunungan Ijen dan Raung di Bondowoso, hadirlah kopi Jawa Ijen Raung.
Kopi ini memanjakan lidah dengan cita rasa eksotis pahit yang tipis, keasaman rendah, serta sentuhan kacang dan cokelat yang lembut.
8. Wamena dari Papua (Arabika)
Kopi Wamena dari Papua begitu istimewa karena perkebunannya berada di lembah sisi timur Gunung Jaya Wijaya.
Baca juga: Eksis Sejak Tahun 60, Kedai Kopi Ading Balikpapan Hadirkan Resep Tradisional Turun Temurun Keluarga
Satu-satunya gunung bersalju di Indonesia.
Kondisi iklim dan ketinggian yang ideal ini (1.200 - 1.600 mdpl) memungkinkan pertumbuhan kopi berkualitas premium.
ara petani secara organik menjaga kesuburan tanah vulkanik tanpa pestisida, menghasilkan biji kopi Arabika dengan aroma bunga yang khas dan tak tertandingi. (*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
10 Tunjangan Anggota DPR RI 2024–2029, Totalnya Capai Rp120 Juta per Bulan, Uang Bensin Rp7 Juta |
![]() |
---|
Deretan Fakta Terbaru Usai Bupati Pati Sudewo Didemo, Kini Sakit hingga Terancam Dimakzulkan |
![]() |
---|
Survei Litbang Kompas: Citra Dedi Mulyadi Hampir Sempurna, Warga Jabar Tak Puas soal Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Benarkah Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara? Ini yang Diucapkan Menkeu Saat Pidato di ITB |
![]() |
---|
9 Fakta Kronologi Peluncuran Buku Jokowi’s White Paper yang Diwarnai Pemadaman AC dan Lampu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.