Berita DPRD Kalimantan Timur
Program Gratispol di Kalimantan Timur Dipercepat, Ini Alasan DPRD Kaltim
Sarkowi V Zahri, mengatakan kekhawatiran terhadap kesiapan Gratispol memang muncul di masyarakat
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Program unggulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Gratispol (Gratis Perguruan Tinggi untuk Orang Tua Tidak Mampu), resmi dipercepat pelaksanaannya.
Meski belum sepenuhnya matang dari sisi regulasi dan anggaran, program ini tetap didorong untuk segera dijalankan.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, mengatakan kekhawatiran terhadap kesiapan Gratispol memang muncul di masyarakat.
Hal itu dianggap wajar, karena program ini merupakan bagian dari visi-misi gubernur baru yang belum memiliki dukungan penuh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca juga: DPRD Kaltim Minta Sosialisasi Program Gratispol Diperluas, Dorong Pembentukan Perda
"APBD 2025 ini disusun berdasarkan proyeksi gubernur sebelumnya. Maka dari itu, belum sepenuhnya mengakomodasi program-program baru seperti Gratispol," kata Sarkowi.
Namun, ia bersyukur karena adanya instruksi presiden soal efisiensi anggaran nasional, membuat beberapa rencana pembangunan bisa disesuaikan.
Beberapa kegiatan dialihkan agar Gratispol bisa segera masuk dan dijalankan lebih awal.
"Makanya Gratispol dipercepat. Tapi memang wajar kalau ada hal-hal yang belum sempurna, seperti payung hukum dan anggaran," ungkap politisi Partai Golkar
itu.
Saat ini, peraturan gubernur (Pergub) sebagai dasar hukum Gratispol masih dalam tahap asistensi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca juga: Banyak Masyarakat Tanya Cara Mendapatkan Program Gratispol, DPRD Kaltim Sentil Soal Sosialisasi
Terutama untuk mengatur skema bantuan pendidikan di tingkat perguruan tinggi.
"Kami memaklumi kalau banyak pertanyaan dari masyarakat. Karena memang payung hukumnya belum selesai," ungkap Sarkowi.
Meski begitu, Pemprov tetap mulai melaksanakan Gratispol secara bertahap. Fokus awalnya menyasar mahasiswa baru.
Sementara mahasiswa aktif yang sudah lebih dulu kuliah, akan menyusul pada tahun anggaran 2026.
"Untuk saat ini mahasiswa baru yang diprioritaskan. Mahasiswa lama akan mulai menerima manfaat tahun depan," tutupnya. (adv/hms7)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.