Berita Samrinda Terkini

Dosen dan Mahasiswa Unmul Latih Warga Samarinda Budidaya Cacing Sutra untuk Pakan Ikan Alami

Dosen dan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Mulawarman (Unmul) melatih warga Tanah Merah membudidayakan cacing sutra.

Penulis: Nevrianto | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
BUDIDAYA CACING SUTERA - Dosen dan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Mulawarman (Unmul) melatih warga Kelurahan Tanah Merah membudidayakan cacing sutera sebagai pakan alami bernutrisi tinggi. Kegiatan yang berlangsung di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Barokah, Jalan Meranti, RT 02, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (6/7/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Dosen dan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Mulawarman (Unmul) melatih warga Tanah Merah membudidayakan cacing sutra sebagai pakan alami bernutrisi tinggi.

Kegiatan yang berlangsung di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Barokah, Jalan Meranti, RT 02, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (6/7/2025).

Ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didanai hibah dari Kemendikbudristek melalui sistem BIMA (Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat).

“Kita dapat hibah dari Kemendiktisaintek. Program BIMA adalah program dari pusat ke universitas, yang mewajibkan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Putri Anugerah, Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

Baca juga: Pelaku Budidaya Perikanan di Paser Dibekali Pengetahuan Pembuatan Pakan Ikan Secara Mandiri

Tema pengabdian kali ini adalah implementasi fermentasi limbah organik untuk produksi pakan alami bagi budidaya ikan, yang salah satunya menggunakan cacing sutra.

Putri menjelaskan alasan pemilihan cacing sutra sebagai pakan alami, karena kandungan proteinnya sangat tinggi—bahkan melebihi 50 persen—dan sangat dibutuhkan oleh ikan terutama saat pembenihan.

“Layaknya air susu ibu (ASI) pada bayi,” ujarnya.

“Cacing sutra sangat cocok untuk ikan patin, nila, dan lele. Dibudidayakan secara teknis dengan media lumpur, cacing ini akan ditempatkan dalam rak-rak atau 'apartemen' kecil yang bisa memuat hingga 15 petak. Kita manfaatkan kolam kosong di belakang rumah warga Pokdakan,” tambah Putri.

Baca juga: Disperindag Kukar Segera Bangun Pabrik Pakan Ikan di Loa Kulu

Selain alami, harga cacing sutra pun cukup tinggi di pasaran, mencapai Rp58.000 hingga Rp130.000 per kilogram.

Hal ini memberikan peluang ekonomi baru bagi warga, meski masih terdapat tantangan, terutama saat musim hujan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung dari Juni hingga Desember 2025.

Setelah pelatihan budidaya, mahasiswa Unmul juga akan mengedukasi warga tentang pengelolaan keuangan dan mengevaluasi apakah ada peningkatan pendapatan dari hasil budidaya tersebut.

Baca juga: Anggota DPRD Kukar Beri Bantuan Benih dan Pakan Ikan untuk Nelayan di Samboja

Pihak yang terlibat terdiri dari tiga dosen Fakultas Perikanan, termasuk dari pengelolaan sumber daya perairan, serta satu dosen akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Mahasiswa Unmul yang tergabung akan mendapat konversi ke mata kuliah melalui sistem kampus.

“Harapannya kegiatan ini bermanfaat untuk masyarakat. Ada peningkatan baik secara pengetahuan maupun ekonomi,” kata Putri.

Sementara itu, Iksan, pengurus Pokdakan Mina Barokah, mengaku antusias menerima ilmu baru dari tim dosen dan mahasiswa Unmul.

“Adanya pelatihan ini kita upayakan nanti ke depannya bisa mengambil hasil dari produksi kita yang belum maksimal. Harapannya bisa meningkatkan produksi ikan,” harap Iksan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved