Berita Nasional Terkini

Mana yang Didahulukan: Qadha Puasa Ramadhan atau Puasa Tasu’a dan Asyura?

Puasa sunnah Tasu’a dan Asyura yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharram, bagaimana hukumnya bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan?

Editor: Yara Tahnia
TRIBUNKALTIM.CO/NISA ZAKIYAH VIA CANVA
TASUA DAN ASYURA 2025- Desain Puasa Tasua dan Asyura 2025 yang diolah dari aplikasi visual Canva, Kamis (3/7/2025). Umat Islam sangat dianjurkan melaksanakan puasa sunnah Tasu’a dan Asyura yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Untuk tahun 2025, dua hari mulia ini bertepatan dengan tanggal 5 dan 6 Juli. Namun, bagaimana hukumnya bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan? (TRIBUNKALTIM.CO/NISA ZAKIYAH VIA CANVA) 

TRIBUNKALTIM.CO - Umat Islam sangat dianjurkan melaksanakan puasa sunnah Tasu’a dan Asyura yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Untuk tahun 2025, dua hari mulia ini bertepatan dengan tanggal 5 dan 6 Juli.

Namun, bagaimana hukumnya bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan?

Sebagai ibadah sunnah, puasa Tasu’a dan Asyura memiliki banyak keutamaan.

Nabi Muhammad SAW sendiri pernah menyatakan, "Jika aku masih hidup sampai tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10." (HR. Al Khallal, dengan sanad yang baik dan dijadikan hujjah oleh Imam Ahmad).

Di sisi lain, puasa Ramadhan adalah kewajiban yang harus ditunaikan setiap muslim.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Asyura Tanggal 10 Muharram 2025 dalam Bahasa Indonesia Lengkap Keutamaannya

Jika seseorang meninggalkan puasa Ramadhan karena alasan yang dibenarkan syariat seperti sakit, haid, atau nifas, maka wajib menggantinya di lain waktu (qadha).

Mana yang Lebih Didahulukan: Qadha atau Puasa Sunnah?

Menurut buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari karya Muhammad Habibilillah, puasa qadha bersifat wajib.

Hal ini merujuk pada firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 184, yang menegaskan kewajiban mengganti puasa bagi mereka yang berhalangan.

Buya Yahya, dalam sebuah ceramah yang tayang di kanal YouTube Al Bahjah TV.

TASUA DAN ASYURA - Desain Puasa Tasua dan Asyura 2025 yang diolah dari aplikasi visual Canva, Kamis (3/7/2025). Artikel berikut ini akan membahas informasi seputar Puasa Tasua dan Asyura 2025 jatuh pada tanggal berapa hingga keutamaan puasa Tasua dan Asyura . (TRIBUNKALTIM.CO/NISA ZAKIYAH VIA CANVA)
TASUA DAN ASYURA 2025- Desain Puasa Tasua dan Asyura 2025 yang diolah dari aplikasi visual Canva, Kamis (3/7/2025). Umat Islam sangat dianjurkan melaksanakan puasa sunnah Tasu’a dan Asyura yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Untuk tahun 2025, dua hari mulia ini bertepatan dengan tanggal 5 dan 6 Juli. Namun, bagaimana hukumnya bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan? (TRIBUNKALTIM.CO/NISA ZAKIYAH VIA CANVA)

Menjelaskan bahwa hukum mengerjakan puasa sunnah bagi orang yang masih memiliki tanggungan puasa Ramadhan tergantung pada alasan meninggalkannya.

Jika seseorang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yang syar’i, maka tidak diperbolehkan melaksanakan puasa sunnah sebelum menunaikan qadha.

Puasa wajib tersebut harus segera dilunasi.

Namun, jika puasa ditinggalkan karena udzur syar’i (haid, hamil, sakit, dan sejenisnya), maka diperbolehkan berpuasa sunnah.

Meskipun utang puasa belum dibayar, selama masih ada waktu untuk menggantinya di hari lain.

Baca juga: Inilah Niat Puasa Tasua dan Asyura 1447 H/2025 M Lengkap Keutamaannya

Solusi: Puasa Qadha di Hari Tasu’a dan Asyura

Buya Yahya juga memberikan solusi praktis bagi mereka yang ingin meraih pahala puasa Tasu’a dan Asyura meski masih memiliki tanggungan qadha.

Ia menyarankan untuk berpuasa qadha di tanggal 9 dan 10 Muharram, karena tetap akan mendapatkan pahala dari puasa sunnah tersebut meski niatnya hanya untuk qadha.

"Bayar satu, dapat dua. Niatkan untuk qadha, tapi karena waktunya pas dengan Tasu’a dan Asyura, maka pahalanya mengikuti." jelas Buya Yahya.

Namun, perlu dicatat bahwa niat hanya boleh satu, yaitu untuk puasa qadha saja.

Tidak diperkenankan menggandakan niat puasa wajib dan sunnah dalam satu waktu.

Hukum Menggabungkan Niat Puasa Wajib dan Sunnah

Baca juga: 10 Muharram 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Amalan yang Dianjurkan Selain Puasa Asyura

Buya Yahya menegaskan bahwa menggabungkan niat antara puasa qadha (wajib) dan puasa sunnah seperti Tasu’a dan Asyura tidak dibenarkan dalam syariat.

Berbeda dengan puasa-puasa sunnah yang boleh digabungkan niatnya, puasa wajib tetap harus berdiri sendiri dalam niat dan pelaksanaannya.

Hal ini sejalan dengan pendapat ulama Syafi’iyyah sebagaimana tercantum dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu oleh Wahbah Az Zuhaili.

Bahwa dua puasa sunnah boleh digabung dalam satu niat, namun tidak demikian jika salah satunya adalah ibadah wajib.

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Berikut adalah lafal niat untuk menunaikan puasa qadha Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk mengganti kewajiban puasa Ramadhan karena Allah SWT.” (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved