Kisah Lily Handayani, Penyandang Disabilitas di Balikpapan Bangkitkan UMKM Hanya Dengan Kain Percak

Kini, usahanya mempekerjakan tiga orang yang memang belum full time, tapi sistemnya fleksibel. “Kalau ada pesanan banyak, biasanya dikerjakan di rumah masing-masing. Karena beberapa teman memang kesulitan mobilitas,” tuturnya.

Produk Savina Quilt sangat beragam dari tas purun, dompet kulit kayu, kerajinan etnik, hingga pernak-pernik berbahan kain daur ulang. Harganya terjangkau, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 500.000.

Tak hanya dikenal di pameran lokal, Lily bahkan dipercaya membuat souvenir untuk tamu nasional dalam acara syukuran ke 45 Dekranas yang digelar di Dome Balikpapan baru-baru ini. 

Lily dan tiga rekan Disabilitas mengerjakan sebanyak 530 pita, 50 totebag, dan sejumlah dompet atas pesanan Nurlena Rahmad Mas'ud Istri Walikota Balikpapan yang juga Ketua Dekranasda Balikpapan.

“Kami lembur, dua hari tanpa henti. Tapi kami bangga bisa dipercaya,” ucapnya.

Baca juga: Emak-emak Histeris Rebutan Voucher dari Walikota Balikpapan Rahmad Masud di Expo UMKM HUT Dekranas

Dari perjuangannya, Lily juga berhasil meraih prestasi nasional dalam ajang UMKM. Lebih dari itu, ia membawa semangat bahwa disabilitas bukan hambatan untuk mandiri dan memberi manfaat.

Bukan hanya pelaku UMKM, penggerak, pendamping, sekaligus penyala semangat bagi penyandang disabilitas lainnya. Dari ruang kecil bernama Savina Quilt, membuktikan: keterbatasan tak pernah membatasi mimpi. (*)