Berita Bontang Terkini

8.000 Warga Bontang Masuk Kategori Miskin, Walikota Neni Moerniaeni Tekankan Akurasi Data Bantuan

Walikota Bontang Neni Moerniaeni mewanti-wanti soal pentingnya ketepatan data dalam penyaluran bantuan sosial

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
HO Prokofim
WARGA MISKIN - Walikota Bontang Neni Moerniaeni saat menyambangi Kampung Pagung RT 5, Kelurahan Bontang Lestari dalam rangka meresmikan bantuan penyaluran sambungan listrik gratis, hasil kerja sama dengan PLN, Jumat (11/7/2025). Walikota Bontang Neni Moerniaeni mewanti-wanti soal pentingnya ketepatan data dalam penyaluran bantuan sosial. (HO Prokofim) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Walikota Bontang Neni Moerniaeni mewanti-wanti soal pentingnya ketepatan data dalam penyaluran bantuan sosial.

Ia menyebut, distribusi yang salah sasaran tak hanya merugikan negara, tapi juga menjadi bentuk kelalaian bersama.

“Kalau salah sasaran, kita semua berdosa,” tegas Neni, Sabtu (12/7/2025).

Peringatan itu disampaikan karena angka kemiskinan di Kota Bontang masih cukup tinggi.

Berdasarkan data terbaru Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, sekitar 3,9 persen penduduk Bontang atau lebih dari 8.000 orang masuk dalam kategori miskin.

Baca juga: Walikota Bontang Neni Moerniaeni Imbau Ayah yang Antar Anaknya di Hari Pertama Masuk Sekolah

Menurut Neni, pemerintah telah menyiapkan berbagai program pengentasan kemiskinan.

Mulai dari bantuan sembako, pemberian modal usaha tanpa bunga, hingga Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM) yang telah menjangkau sekitar 4.000 penerima manfaat.

Tak hanya itu, kerja sama juga dijalin bersama Bulog untuk menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 10 kilogram kepada 4.319 keluarga penerima manfaat.

Namun, Neni menekankan bahwa semua program itu hanya akan efektif jika pendataan dilakukan secara akurat dan bertanggung jawab. 

Ia meminta para ketua RT dan lurah turut aktif memastikan bantuan benar-benar diterima oleh warga yang berhak.

“Jangan sampai bantuan justru diterima oleh keluarga yang tergolong mampu. Peran RT dan kelurahan sangat penting agar data benar-benar valid,” katanya.

Neni berharap seluruh unsur pemerintah daerah bisa bekerja bersama untuk memastikan pengentasan kemiskinan berjalan tepat arah dan menyentuh kelompok rentan yang membutuhkan. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved