Omzet Pedagang Perlengkapan Sekolah di Balikpapan Merosot, Terdampak Tren Belanja Online

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Menjelang tahun ajaran baru 2025, sejumlah pedagang perlengkapan sekolah di Pasar Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, mengeluhkan penurunan pendapatan. 

Salah satu pedagang, Rustam, menyebut penjualannya turun hingga 25 persen dibanding tahun sebelumnya, imbas dari meningkatnya tren belanja online.

“Dulu sebelum ada online, lumayan ramai. Sekarang banyak yang beli lewat online, jadi toko fisik agak sepi,” jelasnya, Minggu (13/7/2025).

Rustam mengungkapkan, pada tahun 2024 lalu ia masih bisa menjual dua hingga tiga box buku tulis.

Baca juga: Efek Domino Seragam Gratis, Pedagang Pasar Malam Bontang Kaltim Sepi Pembeli

Namun tahun ini, penjualan menurun drastis.

Akibatnya, ia memilih mengurangi jumlah barang yang dijual dibanding tahun sebelumnya.

“Hari ini, kurang lebih mungkin ada 10 paket sampai siang. Karena kita kan tutupnya sampai malam,” ujarnya.

Meski menurun, Rustam mengakui ada sedikit peningkatan penjualan dalam tiga hari terakhir menjelang dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Baca juga: DPRD Balikpapan Dukung Program Seragam Gratis, Gasali: Sangat Membantu Orangtua Siswa

Toko milik Rustam menyediakan berbagai perlengkapan sekolah, mulai dari paket buku tulis, alat tulis, seragam, hingga sepatu dan tas sekolah.

“Barang-barang dijual untuk pelajar SD, SMP, hingga SMA,” pungkasnya.

Adapun harga paket buku tulis berkisar antara Rp 45 ribu hingga Rp 60 ribu.

Sementara harga sepatu dibanderol mulai dari Rp 130 ribu hingga Rp 150 ribu.

Baca juga: Gegara Program Seragam Gratis, Toko Penjual Seragam Sekolah Sepi Pembeli

Untuk tas sekolah, dijual dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu, tergantung kualitas.

Pantauan Tribunkaltim.co menunjukkan aktivitas belanja perlengkapan sekolah di Pasar Sepinggan Balikpapan mulai menggeliat, meski belum seramai tahun-tahun sebelumnya.