Liputan Khusus
Sekolah di Kaltim Jaga Laptop Chromebook Kemendikbudristek Seperti Harta, Dianggap Sangat Bermanfaat
Proyek senilai triliunan rupiah itu mengalirkan sekitar 1,2 juta unit laptop chromebook ke berbagai daerah, termasuk Kota Bontang.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Dugaan korupsi dalam proyek pengadaan laptop Chromebook untuk program Digitalisasi Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2019–2022 menyita perhatian publik.
Proyek senilai triliunan rupiah itu mengalirkan sekitar 1,2 juta unit laptop Chromebook ke berbagai daerah, termasuk Kota Bontang.
Berdasarkan data terbuka yang diakses melalui laman resmi Kemendikbud,
(https://lookerstudio.google.com/u/0/reporting/...), tercatat ada 13 sekolah di Bontang yang menerima bantuan.
Mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA dan SLB.
Baca juga: Efek Chromebook Bagi Pendidikan Kaltim, Saat Ini Perlu Infrastruktur Internet dan Tenaga IT
Beberapa di antaranya adalah TK Kartini V-10, SD Alam Baiturahman, SDN 002 Bontang Selatan, SDN
001 Bontang Utara, SMP IT Yabis, SMP Advent, SMP Imanuel, SMP YPPI, SMP Perintis, SMP Galilea,
SMP Islam Nurul Iman, SMA Hidayatullah, dan SLB Negeri Bontang.
Namun, dari jumlah tersebut, bantuan ke tiga sekolah dibatalkan, yakni SD Alam Baiturahman, SDN 002 Bontang Selatan, dan SDN 001 Bontang Utara.
Tribun Kaltim menyambangi sejumlah sekolah penerima untuk memastikan kondisi barang yang sempat terseret isu dugaan korupsi itu.
Di SMP YPPI Bontang, Jalan WR Soepratman, Kelurahan Tanjung Laut, Kepala Sekolah Safriyati
menegaskan bahwa bantuan yang diterima pada 2021 dalam kondisi baik dan sangat bermanfaat.
“Laptop digunakan setiap tahun untuk ujian ANBK. Kami juga pakai untuk praktik komputer, bahkan
guru kadang menggunakannya untuk persiapan materi pembelajaran,” kata Safriyati, saat ditemui, Rabu (16/7).
Sebelum ada bantuan, sambung dia, SMP YPPI harus menumpang ujian di SMK Negeri 2 dengan biaya hingga jutaan rupiah.
“Setelah ada bantuan, Alhamdulillah kami bisa melaksanakan ujian secara mandiri,” ujarnya.
Saat redaksi mengecek kondisi barang, unit masih tersimpan rapi di lemari sekolah.
Tiga laptop dicoba dinyalakan, awalnya mati karena belum terisi daya, namun menyala normal setelah beberapa menit diisi listrik.
Baca juga: Soal Chromebook di Paser Kaltim, Disdikbud tak Berwenang Tentukan Sekolah Peraih Bantuan
Fungsi keyboard, koneksi internet, dan akses ke platform seperti Google dan YouTube juga berjalan
lancar.
“Barangnya bagus, tidak ada masalah. Terakhir dipakai kemarin,” tambahnya.
Ia juga menyebut sebelum laptop dikirim, guru-guru mengikuti bimbingan teknis (bimtek) penggunaan Chromebook di Balikpapan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.