Berita Samarinda Terkini

WBP Lapas Samarinda Panen Ikan Lele 130 Kg, Bagian dari Program Ketahanan Pangan dan Pembinaan

Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Samarinda menggelar panen ikan lele sebagai bagian program dari Presiden Prabowo Subianto

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PANEN IKAN LELE - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas II A Samarinda, Agus Dwirijanto didampingi jajarannya memanen sekitar 126 kilogram (kg) ikan lele bersama para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Jalan Jend. Sudirman, Kota Samarinda sebagai bagian program dari Presiden Prabowo Subianto yang diteruskan ke Menteri Imigrasi dan Kemasyarakatan, Sabtu (19/7/2025). (Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Samarinda menggelar panen ikan lele sebagai bagian program dari Presiden Prabowo Subianto yang diteruskan ke Menteri Imigrasi dan Kemasyarakatan, Sabtu (19/7/2025).

Kalapas Klas II A Samarinda, Agus Dwirijanto didampingi jajarannya memanen sekitar 126 kilogram (kg) ikan lele bersama para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Tentunya program ketahanan pangan ini juga menjadi sarana asimilasi edukasi dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). 

Baca juga: UIN Samarinda Jajaki Kerjasama dengan Pemkot Balikpapan, Isu Air Bersih Jadi Sorotan

“Kegiatan ini juga merupakan implementasi program ketahanan pangan dan sarana asimilasi edukasi. Budidaya lele ini hasil dari 4000 bibit yang kita sebarkan pada 21 April 2025 lalu kemudian sampai 3 bulan lebih ini lah hasilnya,” jelasnya ditemui.

Ia juga menjelaskan, ada 3 kolam lele yang dimaksimalkan untuk membibit.

Meski diakuinya lahan yang ada terbatas, namun pihak Lapas Samarinda tetap memaksimalkan program yang masuk dalam Asta Cita Presiden terkait ketahanan pangan, termasuk instruksi Menteri Imigrasi dan Kemasyarakatan.

“Kita memang tak punya lahan, tapi tetap kita maksimalkan yang ada, karena saya yakin jika ada kemampuan insya Allah kita mampu, memanfaatkan kolam di dekat area hunian WBP, kita kan sama–sama belajar dengan teman–teman pegawai dan WBP,” terangnya.

Output dari panen ikan sendiri, ditegaskannya bahwa dijual kepada vendor dan beberapa untuk dimasak.

“Sesuai perintah pak Menteri, hasil perikanan atau pangan hasilnya dijual ke vendor penyedia makanan 100 kg dan 26 kg nya dimakan sama–sama pegawai serta WBP,” imbuhnya.

Pelatihan kemandirian sendiri juga diterangkannya pada bulan Juli ini ada dua program yakni perikanan dan hidroponik.

Selanjutnya, pelatihan kemandirian tersebut juga diperuntukkan menjadi bekal skill dan keterampilan ketika WBP tersebut bebas.

“Ada 80 orang yang ikut, saya semangati mereka agar pelatihan diikuti. Selain lele, ada juga tanaman seperti lombok, terong, tomat, kacang panjang, kita manfaatkan limbah buat pot untuk menanam hidroponik. Untuk perikanan sementara ada 4 WBP yang ikut memanen dan dilatih,” pungkas Agus. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved