Berita Nasional Terkini

Trending, Sosok Cucu Eka Tjipta Widjaja Pendiri Sinar Mas, Beli Bungalo Rp407 Miliar di Singapura

Trending, sosok cucu Eka Tjipta Widjaja pendiri Sinar Mas, beli bungalo mewah Rp407 miliar di Singapura.

KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira
CUCU EKA TJIPTA - Mimi Yuliana Maeloa yang merupakan salah satu pewaris perusahaan Eka Tjipta Widjaja dikabarkan membeli bungalow mewah di Singapura. Trending, sosok cucu Eka Tjipta Widjaja pendiri Sinar Mas, beli bungalo mewah Rp407 miliar di Singapura. (KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira) 

TRIBUNKALTIM.CO - Trending, sosok cucu Eka Tjipta Widjaja pendiri Sinar Mas, beli bungalo mewah Rp407 miliar di Singapura.

Nama mendiang Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group sedang trending.

Pemicunya, karena sang cucu Mimi Yuliana Maeloa dikabarkan baru saja membeli rumah mewah tipe bungalow di Singapura.

Generasi ketiga Eka Tjipta Widjaja ini membeli rumah di kawasan elite dan terbatas di Singapura.

Baca juga: Terjawab Kapan Agung Sedayu dan Sinar Mas Group Membangun di IKN Nusantara, Investasi Hiburan Rp20 T

Hal yang menarik perhatian, rumah tapak yang dibeli itu harganya mencapai 25 juta dollar AS atau setara dengan Rp 407,8 miliar (kurs saat ini Rp 16.314). 

Diberitakan media lokal Singapura, The Straits Times, rumah tapak bungalow yang dibeli Mimi Yuliana Maeloa memiliki luas 767 meter persegi.

Bungalow itu berada di Chatsworth Avenue, yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan populer di Negeri Singa, Orchard Road.

Lokasi rumah ini terkenal sebagai kawasan elite yang dihuni orang-orang terkaya di sana dengan sebutan area good class bungalow (GCB).

Butuh persetujuan ketat dari pemerintah Singapura untuk bisa membeli properti di kawasan GCB ini, di mana hanya ada sekitar 2.800 properti di sana.

Tak sembarangan orang bisa menguasai properti di CGB, itu sebabnya hanya orang-orang super kaya yang bisa tinggal dan memiliki properti di sana.

Mimi Yuliana Maeloa saat ini tercatat sebagai warga negara Singapura.

Ia merupakan putri dari Sukmawati Widjaja, yang juga dikenal sebagai Oei Siu Hoa.

Sukmawati Widjaja tak lain adalah putri mendiang Eka Tjipta Widjaja yang membangun kerajaan bisnisnya di Indonesia melalui Sinar Mas. Eka Tjipta meninggal pada tahun 2019. 

Selain dikenal sebagai generasi ketiga konglomerasi bisnis Sinar Mas, Mimi Yuliana Maeloa sebelumnya pernah bekerja sebagai bankir investasi di beberapa perusahaan, salah satunya Goldman Sachs Group.

Pada tahun 2010, namanya pernah tercatat sebagai direktur di Top Global, perusahaan yang sahamnya masih terafiliasi dengan keluarganya.

Mimi Yuliana Maeloa juga menjabat sebagai direksi di SW Global Management, yang menurut laporan Bloomberg, merupakan perusahaan family office yang terdaftar tahun 2022.

Bungalow yang dibeli Mimi Yuliana Maeloa ini awalnya dimiliki Raymond Phee, seorang eksekutif sebuah perusahaan distributor lokal untuk peralatan listrik dan alat tulis.

Harga-harga rumah di Chatsworth memang terkenal super mahal.

Misalnya pada awal tahun 2025 lalu, seorang pengusaha bankir Malaysia membeli rumah di Tanglin Hill seharga 93,9 juta dollar AS.

Jejak Eka Tjipta Widjaja

Nama Eka Tjipta Widjaja kembali menjadi sorotan setelah cucunya, Mimi Yuliana Maeloa, membeli sebuah bungalo mewah di kawasan elite Singapura.

Properti itu dibeli seharga 25 juta dollar AS atau setara dengan Rp 407,8 miliar (kurs saat ini Rp 16.314).

Informasi dari Bloomberg menyebutkan bahwa rumah tersebut berada di kawasan eksklusif Chatsworth Avenue dan memiliki luas hampir 767 meter persegi.

Bungalo tersebut terletak tak jauh dari pusat perbelanjaan Orchard Road dan sebelumnya dimiliki oleh Raymond Phee, CEO dari perusahaan distributor alat listrik dan alat tulis di Singapura

Jenis properti ini dikenal sebagai good class bungalow (GCB), salah satu tipe hunian paling prestisius di negara tersebut.

Deretan Orang Tajir Pemilik GCB

Melansir VNExpress, Jumat (18/7/2025), pemerintah Singapura menetapkan bahwa GCB hanya boleh dibangun di atas lahan minimal 1.400 meter persegi dan maksimal dua lantai.

Saat ini, hanya ada sekitar 2.800 GCB yang tersebar di 39 zona khusus di Singapura.

Properti ini kian populer di kalangan miliarder Asia.

Sepanjang 2024 hingga 2025, sejumlah transaksi besar terjadi.

Di antaranya, Liqian Ma—istri Forrest Li, pendiri raksasa teknologi Sea—membeli GCB di Gallop Road seharga 42,5 juta dollar Singapura (sekitar Rp 538 miliar) pada 2024.

Di tahun yang sama, Glenn Kuok bersama ibunya mengakuisisi properti serupa di Astrid Hill senilai 49 juta dollar Singapura (sekitar Rp 622 miliar).

Glenn merupakan keponakan dari Kuok Khoon Hong, bos Wilmar International.

Penjualan GCB termahal sejauh ini terjadi di Tanglin Hill.

Properti itu berpindah tangan kepada Diona Teh, putri dari mendiang taipan Malaysia Teh Hong Piow.

Nilai transaksinya mencapai 6.197 dollar Singapura per kaki persegi, atau sekitar Rp 78 juta per kaki persegi.

Keluarga Pengusaha Raksasa Sinar Mas

Menurut laporan South China Morning Post pada Jumat (18/7/2025), Mimi Yuliana Maeloa merupakan warga negara Singapura dan putri dari Sukmawati Widjaja alias Oei Siu Hoa.

Sukmawati adalah salah satu anak dari almarhum Eka Tjipta Widjaja, pendiri kerajaan bisnis Sinar Mas Group.

Kerajaan bisnis yang dibangun Eka meliputi berbagai sektor mulai dari kertas, bubur kertas, properti, hingga layanan keuangan.

Ia memulai usaha sejak usia 15 tahun, bermula di Makassar.

Nama Eka mulai masuk jajaran orang terkaya dunia ketika muncul di daftar Forbes tahun 1991.

Sementara itu, cucunya, Maeloa, pernah bekerja di sejumlah bank investasi termasuk Goldman Sachs.

Ia menjabat sebagai direktur di Top Global sejak tahun 2010 dan kini juga menduduki posisi penting di kantor keluarga, SW Management.

Perjalanan Bisnis Sang Taipan

Eka Tjipta Widjaja wafat pada Sabtu malam, 26 Januari 2019, dalam usia 98 tahun.

Lebih dari delapan dekade hidupnya diabdikan untuk membesarkan Sinar Mas Group yang ia rintis dari sebuah kantor kecil di Makassar.

Pada 2018, Globe Asia mencatat kekayaan Eka mencapai 13,9 miliar dollar AS.

Sejak remaja, Eka sudah terbiasa berdagang.

Pada usia 11 tahun, yang saat itu masih dikenal sebagai Oei Ek Tjhong, ia menjajakan makanan dari rumah ke rumah di Makassar dengan sepeda.

Informasi ini dibagikan melalui akun Twitter resmi @Sinar_MasID.

Pada Agustus 1965, ia mendirikan CV Sinar Mas di Makassar dan memperluas bisnisnya ke Jakarta.

Fokus awal adalah perdagangan kopra.

Tiga tahun kemudian, pada 1968, ia membuka pabrik minyak goreng Bitung Manado Oil Ltd di Manado, lalu mendirikan PT Kunci Mas di Rungkut, Surabaya. 

Kedua pabrik ini menjadi cikal bakal lini bisnis minyak goreng Sinar Mas yang kini dikenal lewat merek Filma dan Kunci Mas.

Pada 1972, Eka mendirikan PT Tjiwi Kimia yang menjadi titik tolak ekspansi Sinar Mas ke industri pulp dan kertas.

Tahun 1980, fasilitas produksi minyak goreng Sinar Mas dimodifikasi agar bisa memanfaatkan bahan baku sawit.

Dua tahun setelahnya, Sinar Mas merambah sektor pembiayaan dengan mendirikan PT Internas Artha Leasing Company, yang kemudian berevolusi menjadi PT Sinar Mas Multiartha Tbk—induk usaha layanan keuangan Sinar Mas sejak 1996.

Tahun itu juga menjadi awal langkah bisnis Sinar Mas di sektor agribisnis, setelah mengakuisisi kebun sawit seluas 10.000 hektar di Sumatera Utara.

Baca juga: IKN Nusantara Buat Bisnis Properti Balikpapan Bergairah, Sinar Mas Tambah Cluster

Wafatnya Sosok Legendaris

Terkait wafatnya sang taipan, Gandi Sulistiyanto selaku Managing Director Sinar Mas menyampaikan bahwa Eka Tjipta dalam kondisi sehat sebelum meninggal.

“Beliau tidak mengidap penyakit serius apa pun, dia dalam keadaan sehat dan beraktivitas seperti biasanya. Namun, kemarin (25/1/2019), kondisinya mulai menurun, dan tadi malam (26/1/2019) pukul 19.43, beliau mengembuskan napas terakhir,” ujar Gandi kepada Kompas.id.

Eka meninggalkan 15 orang anak dari dua pernikahan. Istri pertamanya adalah almarhumah Trinidewi Lasuki, sementara istri keduanya adalah Melfie Pirieh Widjaja. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved