Berita Nasional Terkini

Presiden Prabowo Sentil Kritik Nyinyir, Tegaskan Pemerintah Butuh Pengawasan Bukan Cibiran

Prabowo menegaskan bahwa kritik konstruktif sangat penting dalam demokrasi, namun kritik yang bersifat “nyinyir” dianggap tidak berdampak.

Editor: Heriani AM
YouTube/Partai Solidaritas Indonesia
KRITIK NYINYIR - Tangkapan layar melalui kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia pada Senin (21/7/20250. Prabowo menegaskan bahwa kritik konstruktif sangat penting dalam demokrasi, namun kritik yang bersifat “nyinyir” dianggap tidak berdampak. (YouTube/Partai Solidaritas Indonesia) 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa kritik konstruktif sangat penting dalam demokrasi, namun kritik yang bersifat “nyinyir” atau negatif semata dianggap tidak berdampak positif.

Pernyataan ini ia sampaikan pada acara Harlah PKB ke-27, 23 Juli 2025, saat menanggapi komentar miring terhadap kebijakan pemerintah.

Ia menekankan perlunya pengawasan terhadap kebijakan, terutama dalam bidang ekonomi dan program sosial seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), namun menyayangkan jika kritik hanya untuk mencibir dan tidak solutif

Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa dalam menghadapi tekanan ekonomi global dan sikap keras sejumlah negara besar, Indonesia tetap mengedepankan kepentingan nasional, khususnya perlindungan terhadap pekerja.

Baca juga: Prabowo Nyaman dengan PKB, Cak Imin Bilang Pilpres 2029 Masih Jauh

Ia menyebut negosiasi ekonomi tidak mudah, tetapi itu adalah bagian dari tanggung jawab sebagai kepala negara.

“Memang situasi dunia sedang tidak baik-baik saja, kita tahu itu. Perang di sini, perang di sini. Tapi Indonesia memang berusaha menjaga. Kita non-blok, kita hormati semua, kita baik,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025) malam. 

“Di bidang ekonomi, tidak hanya kita, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis alot. Tapi ya itu fakta, kita harus berurusan," lanjutnya. 

Prabowo menekankan, bahwa pendekatan yang ia ambil adalah untuk melindungi pekerja Indonesia dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Dan pendekatan kita, pendekatan saya adalah tanggung jawab saya adalah melindungi kepentingan bangsa Indonesia. Kewajiban saya adalah melindungi rakyat Indonesia," ungkap Prabowo

“Dalam bidang ekonomi saya harus menjaga asal tidak ada alasan untuk PHK pekerja-pekerja kita," sambungnya. 

Selanjutnya, Ketua Umum Gerindra itu menyebut, bahwa setiap langkah pemerintah pasti ada kritik.

“Karena itu ya saya bermusyawarah, saya negosiasi. Selalu ada yang nyinyir. Jadi gimana ya, kita perlu kritik, kita perlu pengawasan. Tapi kalau nyinyir agak lain. Kita nggak ada yang bener gitu. Kita mau kerja baik, nggak ada yang bener," imbuhnya.

Sebagai informasi, Prabowo hingga Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara perayaan puncak hari lahir (harlah) PKB di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta Pusat, pada Rabu (23/7/2025) malam. 

Adapun sejumlah tokoh yang hadir di antaranya Wakil Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin, Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua DPR Puan Maharani. 

Kemudian nampak juga Ketua umum  Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Wakil Ketua DPR Adies Kadir, Ketua Fraksi Gerindra DPR Gerindra Budi Djiwandono hingga Ketua DPP PDIP Yasonna H Laoly.

Nyaman dengan PKB

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved