Ibu Kota Negara
Terjawab Pemindahan ASN ke IKN Kaltim Molor Terus dari Juli 2024, OIKN: Pindah Kerja Gak Gampang
Terjawab pemindahan ASN ke IKN Kaltim molor terus. OIKN sebut orang pindah kerja tidak gampang, apalagi pindah rumah.
Meski kembali tertunda, Kementerian PANRB memastikan proses persiapan terus berjalan.
Rini menegaskan bahwa pemindahan ASN ke IKN dijadwalkan kembali pada tahun 2026, dengan menyesuaikan struktur organisasi pemerintahan yang baru.
“Perlu dilakukan penyesuaian kembali, agar kebijakan pemindahan sejalan dengan perubahan struktur organisasi dan prioritas strategis dari pemerintahan ke depan,” kata Rini.
Ia juga menyampaikan bahwa proses pemindahan akan dilakukan secara bertahap dalam tiga fase, di mana prioritas pertama tetap dipegang oleh ASN dari unit kerja strategis yang mendukung langsung tugas presiden dan wakil presiden di IKN.
Baca juga: Otorita Sebut Pembangunan Tahap Kedua Siap Dimulai, ASN Mulai Berdomisili di IKN
Wapres Gibran Ngantor di IKN
Dalam beberapa waktu terakhir, mengemuka usulan agar Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka berkantor di IKN Kalimantan Timur (Kaltim).
Usulan Wapres Gibran berkantor di IKN Kaltim ini mengemuka agar proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara ini tidak mubazir.
Terkait dengan usulan Wapres berkantor di IKN Kaltim, Gibran menyatakan siap bertugas di mana saja.
Termasuk berkantor di Papua, seperti yang sempat muncul sebelum usulan berkantor di IKN mengemuka.
Senin (28/7/2025) saat kunjungan kerja ke Riau, Gibran mengatakan, "Kemarin nyuruh saya berkantor di Papua, sekarang di IKN, pindah-pindah terus,=."
Soal wacana berkantor di IKN, Gibran menyatakan akan menunggu arahan langsung dari Presiden Prabowo.
Dirinya memastikan siap ditempatkan di mana saja untuk menjalankan tugas sebagai Wakil Presiden.
"Yang jelas ini, saya sebagai pembantu presiden, siap ditugaskan di mana saja, di Papua, di IKN, kami menunggu perintah presiden," ujar Gibran.
Putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu juga menyampaikan bahwa dirinya bisa bekerja dari mana saja karena lebih sering turun langsung ke lapangan guna memastikan program-program prioritas pemerintah berjalan optimal.
"Sebagai pembantu presiden harus siap dan kalau saya, kemarin kan sudah, minggu lalu sudah saya tegaskan ya, saya bisa berkantor di mana saja, karena saya lebih sering di lapangan, memastikan program-program, visi misi Pak Presiden tereksekusi dengan baik," ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.