Berita Samarinda Terkini

Beras dari Jawa dan Sulawesi Rutin Suplai Toko Samarinda Tiap Pekan

Stok beras di sejumlah toko kawasan Pasar Segiri, Kota Samarinda, dipastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG
STOK BERAS AMAN - Toko beras di Jalan Am. Sangaji masih memiliki stok yang melimpah dan tertata penuh di dalam toko. Sahar (44), pedagang beras di Toko TMR, menyebut bahwa distribusi beras ke tokonya berlangsung lancar dan tidak pernah terputus. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Stok beras di sejumlah toko kawasan Pasar Segiri, Kota Samarinda, Kalimantan Timur dipastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal ini didukung oleh pasokan rutin setiap minggu dari luar pulau, khususnya Jawa dan Sulawesi.

Pantauan Tribunkaltim.co pada Rabu (6/8/2025) sore menunjukkan, salah satu toko beras di Jalan AM Sangaji masih memiliki stok yang melimpah dan tertata penuh di dalam toko.

Sahar (44), pedagang beras di Toko TMR, menyebut bahwa distribusi beras ke tokonya berlangsung lancar dan tidak pernah terputus.

Baca juga: Distributor Sembako di Balikpapan Sebut Terjadi “Kelangkaan Semu" Beras di Kota Minyak

"Beras ini dari Sulawesi sama Jawa, ini tiap minggu datang kapal antar beras, sehingga stok beras selalu ada," ungkapnya.

Ia juga memastikan bahwa meski beredar isu pasokan beras yang menurun, pihaknya belum pernah mengalami kekosongan barang.

"Warga selalu datang beli beras, tak pernah habis," katanya.

Sementara itu, Desi (45), warga D. Panjaitan, Samarinda Utara, mengungkapkan kekhawatirannya terkait isu beras oplosan yang telah lama terdengar.

Baca juga: Stok Tersendat, Perusda Balikpapan Berjuang Jaga Harga Beras Tetap Terjangkau

"Kalau seperti itu masi bisa aja kita terima (beli), tapi jangan sampai ada beras plastik," ujarnya.

Desi menyebut beberapa merek yang diduga dioplos, seperti Batu Mulia, Sik, dan Sania, meski ia tetap menggunakannya selama kualitas masih layak.

Namun, ia juga mengeluhkan adanya kenaikan harga beras yang terjadi hampir setiap minggu, diduga karena isu tersebut.

"Ini naik setiap minggu, beras Jempol aja yang 25 kg itu, sebelumnya Rp320 aja, sekarang sudah naik 380 per 25 kg," katanya.

Baca juga: Harga Beras di Balikpapan Naik, DPTPH Kaltim Pastikan Pasokan Aman

Meski demikian, Desi mengaku masih setia menggunakan beras merek Jempol karena sudah terbiasa dan percaya pada kualitasnya.

"Kalau kita sering pake beras yang sama, beras merk Jempol. Kalau itu ndak bagus baru kita ganti," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved