Berita Samarinda Terkini

Anggota DPRD Samarinda Sri Puji Astuti Prihatin Lihat Kondisi Sekolah SDN 020, Layak Jadi Prioritas

SDN 020 Samarinda Utara, Kota Samarinda, kalimantan Timur yang terletak di kawasan rawan longsor dan masih mengalami ketimpangan fasilitas dasar

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI
TINJAU SEKOLAH - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, bersama jajaran anggota Komisi IV meninjau langsung kondisi SDN 020 Samarinda Utara, Kamis (7/8/2025). Beliau menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi fisik sekolah yang menurutnya tak banyak berubah sejak ia mengenalnya dahulu. (TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jajaran Komisi IV DPRD Kota Samarinda meninjau langsung salah satu sekolah yang sebelumnya ramai menjadi sorotan publik akibat kondisi bangunannya yang memprihatinkan.

Kunjungan dilakukan di SDN 020 Samarinda Utara, Kota Samarinda, kalimantan Timur yang terletak di kawasan rawan longsor dan masih mengalami ketimpangan fasilitas dasar meskipun telah berdiri sejak puluhan tahun silam.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi fisik sekolah yang menurutnya tak banyak berubah sejak ia mengenalnya dahulu.

Baca juga: Bea Cukai Samarinda Musnahkan Barang Ilegal, Hasil Penidakan Maret 2024 hingga Januari 2025

“Saya ingat dulu sekolahnya memang masih bagus dan kekurangannya waktu itu ada jurang di bagian kiri kanan dan akses jalannya sempit, lalu tidak ada air. Tapi sampai sekarang juga masih tidak ada air, sehingga masih menadah air hujan,” ujarnya. 

Dengan jumlah rombongan belajar (rombel) yang tidak terlalu banyak yakni tujuh rombel, Puji menilai seharusnya penanganan terhadap sekolah tersebut dapat segera dilakukan tanpa harus menunggu kondisi semakin memburuk.

“Ini layak jadi prioritas. Saya kira hal-hal seperti ini harus segera diperbaiki. Baiknya dibangun ulang,” tegasnya.

Bangunan SDN 020 masih didominasi material kayu yang telah termakan usia. Sementara itu, satu-satunya struktur beton yang tampak kokoh hanyalah pagar sekolah.

Menurut penjelasan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), proses perencanaan pembangunan ulang sudah dimulai. Detailed Engineering Design (DED) telah disusun dan ditargetkan pelaksanaan fisik akan dilakukan pada tahun 2026, setelah perencanaan selesai sepenuhnya tahun depan.

Namun, Puji mengingatkan bahwa proses pembangunan tersebut harus sekaligus menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar lainnya, seperti sanitasi, akses jalan, dan integrasi ruang-ruang sekolah.

“Mungkin sekalian sekolah dibangun, kesiapan airnya juga harus disiapkan, karena kita mendorong sanitasi yang tersedia. UKS dan perpustakaan memang sudah ada, tapi perpustakaannya terpisah dari sekolah. Kami minta ini nanti dijadikan satu,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti medan menuju sekolah yang dinilainya membahayakan karena curam dan berbelok tajam. Hal ini dinilai menambah urgensi pembangunan kembali secara menyeluruh, mengingat lokasi sekolah berada di lingkungan yang memiliki risiko kontur tanah tinggi.

Lebih jauh, hasil dari kunjungan ini akan segera dilaporkan ke Ketua DPRD Samarinda sebagai dasar untuk menerbitkan rekomendasi resmi kepada Wali Kota maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda agar segera melakukan perbaikan secara konkret.

“Supaya dapat rekomendasi, supaya Bapak Wali Kota atau Pemkot segera menindaklanjuti, jangan ditunda-tunda lagi,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved