Berita Nasional Terkini
Profil Ambalat dan Konflik yang Menyertainya, Blok Kaya Minyak dan Gas yang Kini Kembali Memanas
Profil Ambalat dan sejarah konflik antara Indonesia dan Malaysia, wilayah yang kaya minyak dan gas. Kini kembali memanas.
Ambalat punya kandungan minyak mentah sekitar 764 juta barel dan 1,4 triliun kubik gas bumi.
Kekayaan berupa minyak dan gas bumi itu membuat Ambalat menjadi sangat strategis bagi Indonesia dan Malaysia, dua negara bertetangga.
Malaysia tertarik untuk mengklaimnya berdasarkan berdasarkan undang-undang (UU) Essensial Powers Ordonance yang disahkan pada Agustus 1969.
Dalam UU itu Malaysia menetapkan luas teritorial lautnya sejauh 12 mil yang diukur dari garis dasar dengan menarik garis pangkal lurus menurut ketentuan Konvensi Hukum Laut 1958 mengenai Laut Teritorial dan Contiguous Zone.
Lalu, pada tahun 1979 Malaysia mendeklarasikan Peta Malaysia 1979 secara sepihak dan mengeluarkan peta baru yang di dalamnya berisi tentang klaim di Laut Sulawesi, klaim termasuk blok Ambalat.
Namun, klaim itu tidak kuat karena Malaysia bukan negara kepulauan sehingga tidak berhak untuk menarik garis pangkal sebagai penentu batas laut wilayah dan batas kontinennya.
Adapun klaim Indonesia atas Ambalat didasarkan pada bukti penandatanganan Perjanjian Tapal Batas Kontinen Indonesia Malaysia pada 27 Oktober 1969 di Kuala Lumpur.
Namun, Malaysia terus mengklaim Ambalat sehingga memunculkan sengketa dengan Indonesia.
Sementara itu, UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) juga telah menyepakati bahwa Ambalat masuk wilayah Indonesia.
UNCLOS adalah perjanjian internasional yang mengatur berbagai aspek hukum laut, termasuk batas-batas wilayah laut, hak dan kewajiban negara di laut, serta pengelolaan sumber daya laut.
Konflik Indonesia dengan Malaysia karena persoalan kepemilikan Ambalat diwarnai oleh penangkapan terhadap 17 orang warga Indonesia oleh kapal perang Malaysia di kawasan blok Ambalat pada tahun 2005.
Dua tahun kemudian kapal perang dan pesawat patroli Malaysia memasuki blok Ambalat yang mengakibatkan TNI AL mengerahkan kapal perangnya untuk mengadang kapal Malaysia.
Pada tahun 2015 terjadi insiden sembilan pesawat tempur Malaysia menerobos wilayah udara Indonesia di dekat Ambalat.
TNI khawatir jika jet tempur Malaysia dengan bebas menerobos di blok Ambalat secara terus menerus, hal itu bisa mempengaruhi perebutan blok Ambalat oleh Malaysia.
Baca juga: Ambalat Memanas! Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia vs Malaysia dan Kronologi Sengketa
Indonesia lalu mengirimkan nota protes kepada Malaysia atas tindakannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.