Sidak Beras di Balikpapan

Beras di Balikpapan Mulai Masuk Pasar, Harga Tembus Rp85 Ribu per 5 Kg

Stok beras mulai masuk ke pasar tradisional Balikpapan, Kalimantan Timur namun jumlahnya masih jauh dari kondisi normal.

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
STOK BERAS - Pemilik Toko Aulia, Yunita Damayanti mengatakan pihaknya memiliki stok beras hanya sekitar 10 ton, terdiri dari jenis Mawar dan Jempol. Keterbatasan pasokan membuat harga jual di tingkat pedagang tembus hingga Rp85 ribu per kemasan 5 kilogram, melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). (TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Stok beras mulai masuk ke pasar tradisional Balikpapan, Kalimantan Timur namun jumlahnya masih jauh dari kondisi normal.

Keterbatasan pasokan membuat harga jual di tingkat pedagang tembus hingga Rp85 ribu per kemasan 5 kilogram, melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pemilik Toko Aulia di Pasar Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Yunita Damayanti, mengatakan saat ini ia hanya memiliki stok beras sekitar 10 ton, terdiri dari merek Mawar dan Jempol.

"Pasokan ini jauh lebih sedikit dibandingkan kondisi normal yang biasanya mencapai 20-30 ton di gudang tokonya," ujarnya  usai diinspeksi secara mendadak (sidak) oleh pejabat di lingkungan pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Distributor Minta Evaluasi Harga Eceran Tinggi Beras di Balikpapan

Yunita mengaku terpaksa menjual beras di atas HET karena harga beli dari distributor sudah tinggi.

“Kita cuma jual eceran di sini, harga beras dari distributor memang sudah mahal,” imbuhnya.

Harga beras kemasan 5 kilogram kini berkisar Rp80–85 ribu, sementara kemasan 10 kilogram dijual Rp154–165 ribu.

Sejak Juli 2025, pasokan beras sempat terhenti hampir tiga minggu, menyebabkan stok kosong di pasaran. Kondisi ini berdampak pada penurunan penjualan.

Baca juga: Pembelian Beras di Yova Mart Balikpapan Dibatasi 10 Kg Perorang, Stok Beras Hanya Bertahan Seminggu

“Reaksi pembeli jelas terasa, penjualan menurun karena barang tidak ada,” ucapnya.

Meski stok terbatas, Yunita memastikan tidak ada pembatasan jumlah pembelian bagi konsumen.

“Semoga pasokan dapat segera normal kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjaga stabilitas harga di pasaran,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved