Sidak Beras di Balikpapan

Stok 75 Ton, UD Gunung Sari Balikpapan Imbau Tak Panic Buying, Pembelian Dibatasi

Pemilik UD Gunung Sari pastikan stok beras aman meski isu kelangkaan dan kenaikan harga merebak di Balikpapan

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH
STOK BERAS - Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud bersama Wakil Walikota Balikpapan Bagus Susetyo saat meninjau beras di Gudang Beras UD Gunung Sari Balikpapan Tengah, Senin (11/8/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Di tengah isu kelangkaan beras dan kenaikan harga yang ramai dibicarakan warga, pemilik Toko Beras UD Gunung Sari, Balikpapan, Kalimantan Timur Yudi Hartanto, memastikan stok beras di tokonya masih aman. 

Total 75 ton beras berbagai kemasan tersedia dan siap dijual, baik secara langsung di toko maupun melalui layanan antar

“Kita ada 75 ton, kita pengantaran dan jual di tempat. Yang penting jangan panic buying. Kami bersama kawan-kawan distributor beras memastikan stok aman,” kata Yudi saat ditemui Tribunkaltim.co, Senin (11/8/2025).

Meski stok berlimpah, Yudi memberlakukan pembatasan pembelian bagi konsumen, yakni maksimal 25 kilogram atau satu sak per orang.

Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah penumpukan di tangan segelintir pembeli dan menjaga ketersediaan bagi seluruh warga.

Baca juga: Sidak Walikota Balikpapan Pastikan Stok Beras Aman, Warga Diminta Tak Panik dan Timbun

“Kalau tidak dibatasi, stok cepat habis karena warga panic buying. Biasanya stok 25 ton bisa bertahan dua minggu, sekarang hanya hitungan jam,” jelasnya.

Harga beras premium saat ini mencapai Rp 395.000 per sak isi 25 kilogram atau Rp 16.500 per kilogram. Untuk kemasan 10 kilogram, harga berada di kisaran Rp 81.000.

Yudi mengakui harga mengalami kenaikan, meski tidak mengetahui persentase pastinya.

“Harga tidak di atas HET karena modal sudah besar dari sananya, jadi mau tidak mau kita jual sesuai harga ambil dari pemasok,” ujarnya.

Yudi menuturkan, stok terbaru baru saja tiba sehari sebelumnya dari daerah Ngoro, Jombang, Jawa Timur.

Baca juga: Pembelian Beras di Yova Mart Balikpapan Dibatasi 10 Kg Perorang, Stok Beras Hanya Bertahan Seminggu

Pengiriman ini diharapkan mampu menstabilkan ketersediaan beras di pasaran, setidaknya untuk beberapa minggu ke depan.

Ia juga mengimbau warga untuk tidak melakukan pembelian berlebihan. Menurutnya, pasokan beras dari distributor dan daerah penghasil masih berjalan normal.

“Jangan khawatir, yang penting jangan panic buying. Kita jaga sama-sama stoknya supaya semua kebagian,” tegas Yudi.

Sebagai informasi, Panic buying adalah fenomena ketika individu atau kelompok membeli barang dalam jumlah besar secara impulsif karena rasa panik, takut kekurangan, atau khawatir harga akan naik.

Biasanya terjadi dalam situasi genting seperti bencana alam, pandemi, atau krisis ekonomi.

Baca juga: 1 Ton Beras Habis Diborong Warga Samarinda Seberang Hanya 10 Menit

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved