Berita Nasional Terkini

3 Kader PDIP Solo Hengkang ke PSI, Ada Tokoh Lain yang Disebut akan Menyusul, Kata Puan Maharani

Tiga kader PDIP Solo hengkang ke PSI, ada tokoh lain yang disebut akan menyusul. Respons Ketua DPP PDIP, Puan Maharani

Penulis: Aro | Editor: Rita Noor Shobah
Dokumentasi Humas PDIP
KADER PDIP HENGKANG - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani saat membuka Bimtek Anggota DPR-DPRD Fraksi PDIP se-Indonesia, Rabu (30/7/2025) di Bali. Tiga kader PDIP Solo hengkang ke PSI, ada tokoh lain yang disebut akan menyusul. Respons Puan Maharani. (Dokumentasi Humas PDIP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Tiga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo yakni Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi dan Wawanto hengkang ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kabar masuknya tiga mantan kader PDIP Solo ke PSI ini dibenarkan Ketua DPW PSI Jawa Tengah, Antonius Yoga Prabowo.

Tak ingin ada gesekan antar partai di Solo, Ketua DPW PSI Jawa Tengah minta ketiga kader baru tersebut untuk segera melengkapi administrasi termasuk surat pengunduran diri dari partai lama. 

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani tak mempermasalahkan tiga orang kader PDIP di Solo yang disebut bergabung ke PSI. 

Baca juga: 3 Kader PDIP yang Pernah Jadi Anggota DPRD Solo Gabung PSI, Yoga Prabowo: Masih Ada yang Menyusul

Puan menegaskan PDIP mempersilakan kader-kadernya untuk keluar dari partai bila sudah tidak ingin berada di dalam partai berlambang banteng tersebut.

Senin (11/8/2025), Puan ketika ditemui di Gedung DPR RI mengatakan, “Kalau kemudian seseorang atau tiga orang atau berapa orang kemudian sudah tidak berkeinginan untuk ada di dalam PDIP, monggo saja.” 

Puan, yang baru saja menyambut kunjungan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegara, tak berkomentar lebih jauh soal kader PDIP yang pindah ke PSI.

Diberitakan sebelumnya, tiga mantan kader PDIP yakni Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ketiga mantan anggota DPRD Solo ini juga dikenal publik sebagai figur berpengalaman di legislatif.

Dua di antaranya bahkan sempat mengikuti penjaringan terbuka bakal calon wakil wali kota Solo dari PDIP untuk Pilkada 2024 lalu.

Kepastian bergabungnya mereka dikonfirmasi oleh Ketua DPW PSI Jawa Tengah, Antonius Yoga Prabowo.

“Iya benar, kita ketambahan tiga anggota baru yang merupakan tokoh Solo.

Mas Ginda, Pak Wawanto, dan Mbak Dyah, semuanya mantan anggota DPRD Solo yang sudah lama berkiprah memajukan kota ini lewat kursi wakil rakyat,” kata Yoga seperti dikutip dari Tribun Solo, Minggu (10/8/2025). 

Menurut Antonius Yoga, bergabungnya tiga tokoh tersebut akan memperkuat posisi PSI di Kota Bengawan, terutama menjelang kontestasi politik mendatang.

“Tentu ini sangat membanggakan. Kami mendapat tiga petarung yang siap memajukan PSI di Kota Solo.

Pengalaman dan jaringan mereka akan memperkuat barisan kami,” ujar Yoga.

“Mungkin ini efek kongres kemarin. Banyak tokoh, relawan, bahkan masyarakat umum yang tertarik masuk PSI. Dan ini bukan yang terakhir.

Masih ada tokoh Solo lain yang akan menyusul, tetapi identitasnya belum bisa dipublikasikan karena menunggu kesiapan mereka,” kata Yoga seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Dengan komposisi baru ini, PSI Jawa Tengah mengaku semakin optimistis menatap pertarungan politik ke depan.

"Kami optimistis, dengan tambahan tiga tokoh ini, PSI akan semakin didengar dan dilirik masyarakat Solo,” tutup Yoga.

Berikut rekam jejak tiga mantan kader PDIP Solo yang kini gabung PSI:

KADER PDIP HENGKANG - Dari kiri ke kanan: Dyah Retno Pratiwi, Wawanto dan Ginda Ferachtriawan, tiga kader PDIP yang hengkang ke PSI. Simak rekam jejak mantan tiga kader PDIP. (Kolase TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)
KADER PDIP HENGKANG - Dari kiri ke kanan: Dyah Retno Pratiwi, Wawanto dan Ginda Ferachtriawan, tiga kader PDIP yang hengkang ke PSI. Simak rekam jejak mantan tiga kader PDIP. (Kolase TribunSolo.com/Mardon Widiyanto) (Kolase TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)
  1. Ginda Ferachtriawan

Sosok Ginda Ferachtriawan dikenal aktif di dunia politik dan olahraga Solo.

Selain pernah menjadi anggota DPRD Solo periode 2019–2024 dari PDIP, Ginda juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana pertandingan Persis Solo, klub sepak bola kebanggaan warga Solo.

Dengan tambahan tiga tokoh ini, PSI optimistis posisinya semakin diperhitungkan dan mendapat perhatian publik di Solo

“Kami optimistis PSI akan semakin didengar dan dilirik masyarakat Solo,” tutup Antonius Yoga Prabowo.

“Saya ingin terus bersuara, menyumbangkan ide, gagasan, pemikiran saya, di PSI.

Saya juga mau belajar dari anak-anak muda, bagaimana membangun kota dan bangsa ini.” kata Ginda Ferachtriawan

Ia juga telah mengikuti Pemilu Raya PSI 2025, meski tidak mengungkap siapa calon ketua umum yang dipilihnya.

2. Dyah Retno Pratiwi

Dyah Retno Pratiwi adalah seorang politisi asal Solo yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surakarta dari Fraksi PDI Perjuangan.

Ia dikenal sebagai figur yang aktif dalam isu-isu legislatif lokal dan pernah mengikuti penjaringan terbuka bakal calon wakil wali kota Solo dari PDIP untuk Pilkada 2024

Dalam wawancara dengan media lokal, Dyah menyatakan bahwa:

“Ketika saya dan teman-teman sudah bersikap, kami sadar dengan segala konsekuensinya,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada lobi-lobi politik untuk mencegah pemecatannya dari PDIP.

Keputusannya untuk bergabung dengan PSI adalah bentuk penghargaan terhadap undangan dari elite PSI, termasuk Ketua Umum Kaesang Pangarep

3. Wawanto

Wawanto adalah seorang tokoh politik asal Solo yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surakartadari Fraksi PDI Perjuangan.

Wawanto sudah aktif di politik sejak lulus SMA pada 1988, dimulai dari pengurus ranting PDIP selama belasan tahun sebelum menjadi anggota DPRD Solo selama dua periode (2014–2019 dan 2019–2024).

Pada Pemilu 2024, namanya tidak muncul sebagai bacaleg PDIP setelah proses penyaringan internal dari 200 persen bacaleg menjadi 100 persen atau 45 orang.

Pada April 2024, Wawanto juga sempat mendaftar sebagai bakal calon wakil wali kota (cawawali) Solo.  

Ia menjadi sorotan pada 2024 setelah melaporkan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau lebih dikenal sebagai FX Rudi dan putranya, Rheo Yuliana Fernandez, ke polisi atas dugaan ancaman pembunuhan. 

Peristiwa itu terjadi pada 29 Agustus 2024 saat rapat internal PDIP Solo membahas pengusungan calon Pilkada 2024.

Wawanto mengaku mendapat ancaman setelah menyatakan kekecewaan atas rekomendasi partai yang menjatuhkan pilihan pada pasangan Teguh Prakosa–Bambang Nugroho.

Ia menuturkan, FX Rudy sempat naik pitam, menunjuk-nunjuk, bahkan hampir memukulnya dengan kursi sebelum dilerai kader lain.

“Sudah mau mukul saya, namun dilerai sama teman-teman,” katanya dilansir dari Tribun Solo.

Setelah digiring keluar ruangan untuk meredam situasi, Wawanto mengaku nyaris diserang putra FX Rudy bersama beberapa rekannya.

“Rheo sempat mukul saya, tapi bisa saya tangkis,” ujarnya.

Atas kejadian itu, Wawanto menempuh jalur hukum dengan melaporkan FX Rudy dan Rheo ke pihak kepolisian.

Wakil Bidang Hukum, Perundang-Undangan, dan Advokasi Rakyat DPC PDIP Kota Solo, Suharsono menegaskan, tidak ada kekerasan fisik dan ancaman pembunuhan.

Ia membenarkan bahwa ada perbedaan pendapat dan membuat pertemuan menjadi panas.

"Tapi tidak ada ancaman, apalagi kekerasan fisik dan lain sebagainya.

Nggak ada, tapi saya belum tahu persis yang dilaporkan seperti apa," urai Suharsono.

Posisi Politik Terkini

Wawanto telah mendaftar sebagai kader PSI melalui situs resmi partai.

Berpeluang masuk dalam struktur kepengurusan PSI di tingkat DPD atau DPW.

Dinilai memiliki jaringan dan pengalaman yang dapat memperkuat posisi PSI di Solo menjelang kontestasi politik mendatang.

Jumlah Kursi di DPRD Solo

Total Kursi DPRD Solo periode 2024-2029: 45 kursi

Dari lima daerah pemilihan (dapil), kursi terbagi sebagai berikut:

  • PDIP

Jumlah 20 kursi

Turun drastis dari 30 kursi di periode sebelumnya

  • PKS

Jumlah 7 kursi

Konsisten sebagai kekuatan oposisi utama

  • PSI

Jumlah 5 kursi

Naik signifikan dari hanya 1 kursi di 2019

  • Gerindra

Jumlah 5 kursi

Stabil dibanding periode sebelumnya

  • Golkar

Jumlah 3 kursi

Tetap bertahan meski tak dominan

  • PAN

Jumlah 3 kursi 

Representasi moderat

  • PKB 

Jumlah 2 kursi

Kursi terbatas, tapi tetap masuk parlemen

Analisa

  • PDIP tetap dominan, tapi kehilangan 10 kursi, menunjukkan penurunan pengaruh.
  • PSI mencatat lonjakan signifikan, menjadi kekuatan baru di parlemen lokal.
  • PKS dan Gerindra tetap solid sebagai partai papan tengah.
  • Koalisi dan oposisi kemungkinan akan lebih dinamis karena tidak ada partai yang menguasai mayoritas mutlak.

Baca juga: Respons PDIP, Jokowi Tak Punya Malu Sebut PSI Bukan Partai Keluarga di Depan Kaesang yang Jadi Ketum

(*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com dan Tribunnews.com dengan judul Sosok 3 Eks Kader PDIP Solo yang Resmi Gabung PSI, Siap Isi Struktur Pengurus

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved