Berita Samarinda Terkini
Sekolah Rakyat Samarinda Siap Sambut Siswa Perdana, MPLS Bakal Dilaksanakan 15 Agustus 2025
Sekolah Rakyat di Samarinda bersiap menyambut siswa perdana. Rencananya, MPLS akan dilaksanakan 15 Agustus 2025.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Persiapan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Samarinda di Gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sungai Kledang, Kecamatan Samarinda Seberang, terus dikebut.
Hingga awal pekan ini, progres rehabilitasi fisik dan pengadaan fasilitas pendukung untuk Sekolah Rakyat di ibu kota Provinsi Kaltim disebut telah mendekati tahap akhir.
Dilansir dari laman Kementerian Sosial, Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama gratis yang digagas oleh pemerintah Indonesia, khususnya melalui Kemensos, untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui pendidikan berkualitas.
Rencananya, untuk Provinsi Kaltim ada 5 usulan lokasi Sekolah Rakyat yakni 2 di Kota Samarinda, 1 di Kabupaten Kutai Kartanegara, 1 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan 1 di Kabupaten Berau.
Baca juga: Progres Sekolah Rakyat Samarinda Capai 95 Persen, Sisa Pemasangan Pembatas WC
Namun kemudian dari penilaian, belum seluruhnya siap.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, Andi Muhammad Ishak menyatakan dari 5 usulan yang diberikan ke pemerintah pusat, baru satu yang dianggap siap.
Kota Samarinda, menjadi satu–satunya daerah yang siap, beberapa daerah masih terkendala persoalan lahan.
Selasa (12/8/2025), Eva Prasusani, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana Strategis (DJPS), turut meninjau kesiapan lokasi Sekolah Rakyat di Samarinda.
Menurut pekerjaan yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk persiapan Sekolah Rakyat mencakup rehabilitasi bangunan dan pengadaan meubel.
“Untuk rehabilitatifnya dan meubelernya sudah kita sediakan, untuk kontrak kita dimulai dari tanggal 4 Juni kemarin.
Sekarang sudah progres di 95 persen,” ungkapnya.
Untuk meubelernya, saat ini masih berprogres 5 persen lantaran masih dalam tahap pengiriman.
Namun pada 15 Agustus nanti, pihaknya memastikan meubeler sudah diterima.
“Tapi untuk secara fisik, untuk rehabnya itu sudah selesai semua,” ungkapnya.
Ia menambahkan, fasilitas sanitasi juga telah mendapatkan sentuhan baru.
Seperti penambahan toilet baru dan akan memenuhi beberapa permintaan yang bersifat minor seperti pembuatan jalan setapak dari asrama menuju toilet, pemasangan pembatas WC antara laki-laki dan perempuan, penambahan rel, kipas angin untuk kamar asrama yang dihuni banyak siswa, serta jalur akses bagi penyandang disabilitas.
“Itu nanti kami fasilitasi untuk segera kami selesaikan sebelum tanggal 15,” lanjut Eva.
Secara umum, sejumlah fasilitas inti telah siap digunakan. Seperti ruang kelas, fasilitas tempat tidur, termasuk fasilitas ruang makan bersama.
“Tinggal beberapa mungkin yang masih ditambah seperti ada ruang komunal yang harus dilengkapi, itu juga yang masih dalam proses pengiriman,” jelasnya.
Eva menegaskan, seluruh pembiayaan pengadaan dan rehabilitasi ini bersumber dari anggaran induk pemerintah pusat, sementara pihaknya di Samarinda hanya bertindak sebagai pelaksana.
Dengan progres yang telah mencapai tahap akhir ini, Sekolah Rakyat Samarinda ditargetkan siap sepenuhnya pada 15 Agustus mendatang untuk menyambut para siswa dalam MPLS perdana.
“Di sini kami sebagai pelaksana saja,” tutupnya.
Sudah 95 Persen
Sementara Plt Asisten I Pemkot Samarinda, Suwarso, memastikan progres kesiapan Sekolah Rakyat Samarinda yang berlokasi di Gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sungai Kledang, Kecamatan Samarinda Seberang, telah mencapai 95 persen.
Suwarsyo menyampaikan hasil tinjauannya bersama Direktur Sekolah Rakyat, yang meliputi ruang belajar tingkat SMP dan SMA, ruang guru, asrama, serta fasilitas makan.
“Ini sudah 95 persen sebetulnya tinggal perakitan-perakitan meja belajar komunal. Kemudian tempat tidur untuk di asrama jadi tinggal penyempurnaan-penyempurnaan saja. Jadi kami optimis di tanggal 15 kita sudah bisa mulai MPLS-nya,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Meski demikian, ia mengakui masih ada beberapa kekurangan bersifat minor, seperti pembuatan jalan setapak dari asrama menuju toilet, pemasangan pembatas WC antara laki-laki dan perempuan, penambahan rel, serta kipas angin untuk kamar asrama yang dihuni banyak siswa.
Selain itu, jalur akses bagi penyandang disabilitas juga dipastikan tersedia meskipun penggunaan gedung tersebut bersifat sementara.
“Tadi juga ada penambahan untuk jalur disabilitas. Ini karena diamanatkan undang-undang. Jadi Bu Direktur mengingatkan kita untuk aksesibilitas difabel itu wajib kita siapkan jalurnya.
Walaupun sifatnya sementara ya, karena nanti kan pembangunan permanennya di kawasan Stadion Palaran,” jelasnya.
Suwarsyo menambahkan bahwa Wali Kota Samarinda, Andi Harun, berencana meninjau langsung proses pembelajaran di Sekolah Rakyat.
“Dan mudah-mudahan dengan beliau melihat langsung, kalau tahu ada kekurangan-kekurangan beliau bisa memberikan pandangan kepada kami untuk melakukan perbaikan-perbaikan kelengkapan untuk belajar,” tuturnya.
Dari sisi infrastruktur penunjang, meja belajar, kipas angin, serta jaringan internet Wi-Fi telah terpasang dan berfungsi.
Pasokan listrik juga dipastikan aman dan terdistribusi dengan baik.
“Bahkan tadi sudah kita uji coba sudah tersambung,” ujarnya.
Fasilitas umum milik BPMP seperti tempat ibadah, poliklinik, lapangan, perpustakaan, dan gedung olahraga juga dapat digunakan bersama, dengan komitmen untuk dirawat bersama.
Untuk perangkat pembelajaran seperti alat tulis kantor dan laptop, sebagian masih dalam proses pemenuhan.
Ia menyebut Kementerian Sosial tengah mempersiapkan 15.000 unit laptop yang akan didistribusikan ke seluruh Indonesia, termasuk untuk Sekolah Rakyat Samarinda.
Mengenai kapasitas, Sekolah Rakyat di Gedung BPMP ini akan menampung 100 siswa yang terdiri dari 50 siswa SMP dan 50 siswa SMA.
Jumlah guru yang tersedia sebanyak 13 dari total kebutuhan 19, di mana sisanya masih dalam proses rekrutmen oleh Kementerian Sosial. Namun, tantangan perekrutan siswa diakui tidak mudah.
“Kita tahu bahwa mencari siswa sekolah rakyat ini tidak gampang. Ada satu kasus ini anaknya mau orang tuanya tidak mau, atau terbalik, anaknya tidak mau orang tuanya semangat.
Tapi kita dan teman-teman dari TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), PKH (Program Keluarga Harapan) pendamping, itu terus mencari siswanya supaya ini bisa berjalan,” kata Suwarsyo.
Ia menegaskan, selain memberikan akses pendidikan, Sekolah Rakyat juga memiliki misi membentuk karakter siswa.
“Karena ini sebetulnya di samping untuk memberikan ruang pendidikan kepada anak juga membentuk karakter di sini,” pungkasnya.
Baca juga: Persiapan Asrama Terlambat, Jadwal Masuk Sekolah Rakyat Samarinda Diundur ke Pertengahan Agustus
(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
100 Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Tes Kesehatan, Asa Randi Tumbuh di Stadion Segiri Samarinda |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat, Salah Satu Orangtua di Samarinda Ngaku Ikhlas Anaknya Tinggal di Asrama |
![]() |
---|
Tes Kesehatan Siswa Sekolah Rakyat di Samarinda Dimulai Besok, Hasil Bukan untuk Penentu Kelulusan |
![]() |
---|
Minat Sekolah Rakyat Jenjang SD di Samarinda Masih Rendah, Dinsos Kaltim Akan Evaluasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.