Berita Kaltim Terkini

Tak Ada Kasus Rabies pada Manusia, Hanya Satu Hewan Positif di Samarinda

Dinas Peternakan hingga saat ini tidak ada kasus rabies yang menjangkit manusia di wilayah Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
KASUS GIGITAN HEWAN - Kantor Dinas Peternakan Kaltim di Jalan. Bhayangkara, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/8/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan dan surveilans yang dilakukan sepanjang tahun ini, hanya ditemukan satu ekor anjing yang positif terinfeksi virus rabies. (TribunKaltim.co/ Raynaldi Paskalis) 

"Itu kasus gigitan, jadi kita sudah punya one health. Jadi koordinasi, kolaborasi antara dinas kesehatan dan dinas peternakan," tuturnya.

Sistem koordinasi tersebut dilakukan melalui grup WhatsApp yang menghubungkan seluruh puskeswan di Kota Samarinda dengan dinas terkait.

Setiap kasus gigitan yang dilaporkan dalam grup tersebut langsung ditindaklanjuti dengan observasi.

Drh. Dyah Anggraini menilai tingginya kasus gigitan justru mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat. 

"Alhamdulillah sebetulnya kan kasus gigitan tinggi itu merupakan aware juga dari masyarakat," katanya.

Peningkatan kesadaran ini merupakan hasil dari program Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yang telah dilakukan secara intensif kepada masyarakat.

Program tersebut memberikan edukasi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi kasus gigitan hewan.

Meski demikian, pihaknya tetap waspada dan berupaya menurunkan angka kasus gigitan. 

"Hanya itu menjadi kewaspadaan kita juga bagaimana kita juga bisa menurunkan kasus gigitan tersebut," ungkapnya.

Sebagian besar kasus gigitan terjadi karena insiden atau trauma tertentu.

Misalnya, kucing yang berkelahi saat musim kawin kemudian dipisahkan secara manual, atau anjing dan kucing betina yang baru melahirkan cenderung lebih sensitif dan ganas. 

Kondisi yang perlu diwaspadai adalah ketika gigitan berasal dari hewan penular rabies liar yang tidak dapat diobservasi.

Dalam kasus gigitan oleh hewan liar, vaksinasi pada korban dilakukan secara tuntas oleh Dinas Kesehatan mengingat observasi terhadap hewan penggigit tidak dapat dilakukan.

Dengan sistem surveilans dan koordinasi yang baik antara instansi terkait, Dinas Peternakan Kalimantan Timur optimis dapat mempertahankan kondisi bebas rabies pada manusia. 

"Mudah-mudahan ini tidak ada klinis pada manusia di Kalimantan Timur," pungkas Drh. Dyah Anggraini. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved