Berita Nasional Terkini
Respons AHY soal Tak Disalami Gibran, Sebut Hubungan Baik dan Tak Ada Masalah
Respons AHY soal tak disalami Gibran yang videonya viral di media sosial. Sebut hubungan baik dan tak ada masalah
TRIBUNKALTIM.CO - Respons AHY soal tak disalami Wakil Presiden, Gibran yang videonya viral di media sosial.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), merupakan anak dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat ini, AHY menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sebuah momen yang menyita perhatian publik terjadi saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
Dalam tayangan resmi yang beredar, Gibran terlihat melewati sejumlah menteri tanpa berjabat tangan, termasuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Momen Gibran Tak Salami AHY dan 3 Menteri Lain Jelang Upacara Kehormatan Militer
Menanggapinya, AHY mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh narasi yang berkembang.
“Saya kira kita semua harus dewasa menyikapi hal-hal seperti ini. Jangan mudah terprovokasi,” kata AHY di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Gestur Gibran di dalam video memicu spekulasi publik soal potensi kerenggangan antara dua tokoh muda di kabinet.
Namun, AHY membantah keras anggapan tersebut.
“Enggak ada masalah sama sekali,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan bahwa hubungannya dengan Gibran tetap baik dan profesional.
“Baik sekali, enggak ada masalah,” katanya lagi.
AHY juga meminta publik untuk tidak membesar-besarkan gestur yang belum tentu bermakna politis. Ia menekankan pentingnya menjaga komunikasi antarpejabat negara, terutama menjelang tahun politik.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Wakil Presiden Gibran terkait video tersebut.
Meski dinamika politik memunculkan spekulasi, hubungan antara keluarga Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap terjaga.
Sebelumnya, di tengah isu yang sempat mengaitkan tudingan ijazah palsu dengan “partai biru”, komunikasi antara kedua keluarga tersebut tetap berlangsung baik.
Gibran diketahui menjenguk SBY saat dirawat di RSPAD, dan Kaesang Pangarep menyatakan keinginannya bertemu AHY untuk menjaga hubungan politik yang sehat.
AHY pun telah membantah tudingan yang diarahkan ke Partai Demokrat dan menginstruksikan tim komunikasi partai untuk meluruskan informasi yang beredar.
Gestur simbolik dalam acara kenegaraan, seperti yang viral baru-baru ini, tidak selalu mencerminkan ketegangan politik.
AHY menekankan pentingnya kedewasaan publik dalam menyikapi dinamika semacam ini.
Sorotan Pengamat
Pengamat politik Adi Prayitno turut menanggapi peristiwa itu.
Adi Prayitno merupakan staf pengajar Jurusan Ilmu Politik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adi Prayitno menyebut peristiwa itu disorot lantaran bersalaman merupakan budaya bangsa Indonesia.
“Kenapa ini menjadi ramai? Karena budaya salaman itu dianggap sebagai budaya orang ketimuran secara umum. Jadi, kalau ada pertemuan pejabat-pejabat penting di negara kita. Presiden, wakil presiden, anggota dewan, dan pejabat publik lain sering kali memang suka saling bersalaman,” ujarnya dalam program iNews Room di iNews, Senin, (11/8/2025).
Oleh karena itu, menurut Adi, wajar apabila Gibran disorot ketika dia tidak menyalami sejumlah pejabat dan berujung pada munculnya isu-isu politik.
Adi mengatakan tidak hanya AHY yang tidak disalami Gibran. Cak Imin, Zulhas, bahkan Bahlil yang dinilai cukup dekat dengan ayah Gibran, Jokowi, pun tidak disalami.
Menurut Adi, jika Gibran tidak bersalaman dengan Bahlil, Zulhas, dan Cak Imin, hal itu tidak akan dipersoalkan masyarakat karena tidak ada rivalitas apa pun.

“Tapi beda ceritanya kalau tidak menyalami AHY, itu pasti dikait-kaitkan soal bagaimana ketegangan keduanya itu terjadi. Apalagi beberapa waktu yang lalu muncul narasi-narasi ada partai biru, orang besar, dan seterusnya,” kata Adi yang menjadi Direktur Parameter Politik Indonesia, sebuah lembaga survei.
“Kalau kita mau jujur, yang saat ini menjadi komoditas politik yang paling viral dan selalu tingkah laku politiknya adalah satu Gibran, yang kedua adalah AHY yang dinilai oleh publik sedang mem-profiling untuk menuju jalan panjang di 2029,” ujarnya.
Namun, Adi berkata bisa saja peristiwa Gibran tidak menyalami AHY itu hanya gimmick.
Jika tidak ada gimmick semacam itu, acara-acara resmi tidak akan menjadi pemberitaan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Jokowi Mania Andi Azwan tidak mempersoalkan Gibran yang tidak menyalami beberapa menteri.
Jokowi Mania adalah relawan pendukung mantan Presiden Jokowi.
“Ini sepertinya hal yang biasa-biasa saja karena di kabinet mereka sering bertemu juga,” kata Andi.
“Kita tidak menanggapi secara politiklah hal-hal itu. Itu hal yang biasa saja. Mungkin secara protokolernya agak sedikit inilah ya."
“Kalau dikatakan perseteruan tanda kutip ya, antara AHY dan Mas Gibran, saya rasa tidak ada perseteruan itu dan mereka masih sahabat, baik di dalam kabinet maupun juga di luar kabinet."
Bahlil bantah tak disalami
Sementara itu, Bahlil membantah isu yang menyebutkan dia tidak disalami oleh Gibran.
Bahlil mengaku justru datang ke acara upacara bersama Gibran dengan menumpangi kereta Whoosh.
“Oh salah ambil gambar itu, saya satu kereta sama Mas Gibran gimana? Saya kan datangnya satu kereta Whoosh dengan Mas Wapres," kata Bahlil di Istana Negara, Jakarta, Senin, (11/8/2025).
Menteri itu mengatakan dia juga pulang berbarengan dengan Gibran.
Bahkan, dia duduk bersebelahan dengan putra Jokowi itu.
"Pulangnya juga satu kereta. Duduk bersebelahan malah," katanya.
Prabowo Singgung Masa Depan AHY dan Gibran Soal Presiden, Duduk Dampingan Tapi Nanti Bersaing
Presiden RI Prabowo Subianto menyinggung potensi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang nantinya akan bersaing.
Prabowo mengatakan, jika ada Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY tidak menutup kemungkinan ada 'Presiden AHY'.
Hal ini disampaikan oleh Prabowo, dalam sambutanya Kongres VI Partai Demokrat di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025) malam.
"Sekarang Mas AHY usia berapa? 45 ya? 46? Plus 25, ya baru 69, siapa tahu. Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY, saya nggak tahu," kata Prabowo disambut meriah tepuk tangan kader
"Sekarang duduk berdampingan nanti bisa bersaing ini dua orang ini," sambung Prabowo kepada AHY dan Gibran yang disambut riuh para kader lagi.
Diketahui, Gibran dan AHY duduk berdampingan dalam acara Kongres VI Partai Demokrat.
Kemudian kata Prabowo, jika bersaing itu baik jadi tak masalah nantinya.
"Tidak apa-apa, bersaing itu baik, siapa nomor 1 ajaklah nomor 2, ajaklah nomor 3, iya kan?" kata Prabowo.
Adapun sejumlah tokoh partai hadir dalam acara ini seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas, Ketum Golkar Bahlil Lahadalia, Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Gelora Anis Matta, Ketum PSI Kaesang Pangarep, Ketua DPP NasDem Saan Mustopa, Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsy, Waketum PKB Jazilul Fawaid hingga Ruhut Poltak Sitompul.
Selanjutnya, hadir juga jajaran Kabinet Merah Putih seperti Menkeu Sri Mulyani, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkomdigi Meutya Hafid, Wamenko Polkam Lodewijk Paulus, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Kepala BIN Herindra hingga Wamendag Dyah Roro Esti.
Profil Singkat AHY
Agus Harimurti Yudhoyono saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia adalah putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Biodata
- Lahir: 10 Agustus 1978, di Bandung, Jawa Barat
- Ayah: Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden ke-6 RI)
- Ibu: Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono)
- Istri: Annisa Pohan
- Anak: Almira Tunggadewi Yudhoyono
AHY adalah lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 2000 dan meraih penghargaan Adhi Makayasa.
Ia juga memiliki tiga gelar master dari universitas ternama:
Master of Science in Strategic Studies – Nanyang Technological University, Singapura
Master of Public Administration – Harvard University, AS
Master of Arts in Leadership – Webster University, AS
Karier Militer dan Politik
Mengabdi di TNI AD selama 16 tahun, termasuk sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon Selatan (2006–2007)
Jabatan terakhir: Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203, pasukan elite pengaman ibu kota
Mengundurkan diri dari militer pada 2016 untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. Namun ia gagal di Pilkada DKI Jakarta.
Menjadi Ketua Umum Partai Demokrat sejak 2020, menggantikan ayahnya, SBY. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Gibran Tak Salami AHY Disorot, Pengamat Sebut AHY Komoditas Politik Terviral
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY Buka Suara Soal Gestur Dingin Gibran yang Viral: Jangan Terprovokasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.