Film
Polemik Film The Santri, KH Imam Jazuli: Menakar Respon Instan Atas Trailer Film The Santri
Ya film The Santri menjadi polemik meski film yang disutradarai Livi Zheng ini belum juga dilaunching.
TRIBUNKALTIM.CO - Film The Santri menuai polemik dari berbagai ulama.
Ya film The Santri menjadi polemik meski film yang disutradarai Livi Zheng ini belum juga dilaunching.
Kontroversi film The Santri yang dibintangi putri Ustaz Yusuf Mansur, Wirda Mansur, Gus Azmi, dan Emil Dardak.
Lalu, film The Santri yang dibintangi Wirda, putri Ustadz Yusuf Mansur, Gus Azmi, dan Emil Dardak, Wakil Gubernur Jatim ini menuai banyak kontroversi.
Kontroversi atas film The Santri ini bermunculan setelah trailernya diunggah di YouTube.
Beberapa hal yang menjadi perdebatan adalah adegan muslim memasuki rumah ibadah umat nasrani, santri wanita dan pria yang berada dalam satu lokasi di pesantren yang seharusnya berjauhan, hingga adegan lirik-lirikan Wirda Mansur dan Gus Azmi.
Tak hanya para netizen atau warganet yang menghujat atas film The Santri ini, tetapi sejumlah tokoh ulama dan ustaz juga mengkritiki film The Santri ini.
Seperti Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Maheer At Thuwailibi serta sejumlah ulama lain.
Bahkan sejumlah kalangan menyerukan untuk boikot terhadap film The Santri yang dibintangi Wirda Mansur, putri Ustaz Yusuf Mansur ini.
Melansir tulisan KH Imam Jazuli Lc MA, yang merupakan seorang alumni Universitas al-Azhar, Mesir; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia; Wakil Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia) di Tribunnews.com, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015 terebut menulis tentang Menakar Respon Instan Atas Trailer Film The Santri
Berikut ulasannya:
Paham radikalisme tidak pernah surut. Ideologi Islam radikal; takfiri, tadhlili, terus berganti wajah. Terus diteriakkan, sekali pun sudah di luar nalar kewajaran. Termasuk dengan melontarkan tuduhan adanya pemurtadan melalui film The Santri, besutan sutradara Livi Zheng yang didukung NU Chanel. Hanya karena perbedaan pendapat seputar hukum ikhtilat, santri masuk gereja dan “percintaan” dunia remaja?
Ustad Maheer Atthuwailibi Jakarta, ustad Yahya al-Bahjah Cirebon, dan ustad Luthfi Bashori Malang, adalah contoh kecil orang-orang yang menuduh ada pemurtadan dalam film The Santri. Dalam kasus Film The Santri, tiba-tiba saja mereka menjadi ahli dan kritikus film. Cukup bermodal bahan trailler dan setumpuk kebencian dalam dada, jadilah mereka kritikus yang lantang. Bahkan, mereka sepakat memboikot penayangan film ini.
Bukti yang banyak mereka soroti adalah cuplikan adegan santriwati menyerahkan nasi tumpeng kepada orang di gereja. Dengan argumen sekenanya, mereka menuduh itulah sarana pemurtadan film The Santri. Tuduhan tidak saja 'ghuluw' atau berlebihan melainkan melampaui keputusan para ulama dari berbagai mazhab. Padahal, empat mazhab sepakat bahwa muslim masuk gereja tidak murtad.
Memang benar sebagian ulama mazhab Syafi'iyah dan Hanafiyah mengharamkan muslim masuk gereja. Pendapat tersebut dikeluarkan oleh, di antaranya, Ibnu Hajar al-Haitami (Tuhfatul Muhtaj, 2/424), Syihabuddin ar-Ramli (Nihayatul Muhtaj, 2/63), Qalyubi dan Umairah (Hasyiatu Qalyubi wa Umairah ala Syarhi al-Mahalli ala Minhajit Thalibin, 4/236).