Susi Pudjiastuti Ternyata Pernah Buka-bukaan Bakal tak Dipertahankan Jokowi, Singgung Pendidikannya
Total 38 menteri dan pejabat setingkat menteri diperkenalkan, tak terlihat Menteri KKP pada era Jokowi-Jusuf Kalla, Susi Pudjiatuti
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi baru saja mengumumkan susunan menteri kabinetnya pada 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
Total 38 menteri dan pejabat setingkat menteri resmi telah perkenalkan.
Namun, dari 38 nama tersebut tidak terlihat Menteri Kelautan dan Perikanan pada era Jokowi-Jusuf Kalla, Susi Pudjiastuti.
• Respon Tak Terduga Polisi Polsek Sampai Mabes ke Calon Kapolri Baru Idham Aziz Ganti Tito Karnavian
• Pesona Cantik Istri Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian Kabinet Jokowi yang Ternyata Seorang Model
• AHY dan Ahok, Alasan Ruhut Sitompul Hengkang dari Demokrat ke PDIP, Partai Megawati, Ini Ulasannya
• Video Siswa Tikam Guru di Manado Beredar di WhatsApp, Berteriak Minta Ampun Tapi Tak Dipedulikan
Terkait kabar ini, warganet tanah air menyesalkan Presiden Jokowi tidak mempertahankan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Susi Pudjiastuti meneteskan air mata saat Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo membacakan puisi dari sebuah karikatur.
Adapun karikatur bergambar laut, ikan, dan wajah Susi itu merupakan kenang-kenangan untuk wanita asal Pangadaran ini dari para penjabat eselon I KKP dan warga KKP seluruhnya.
Setelah mendapat karikatur, Susi dan Edhy Prabowo menerima jabatan tangan tanda ucapan selamat dan terimakasih dari para penjabat dan karyawan di lingkup Kementerian.

Adapun dalam sambutannya saat serah terima jabatan, Susi mengaku senang karena yang menggantikannya adalah sosok yang dia kenal.
Artinya, Edhy sudah tahu perjuangan dan persoalan di Kementerian yang sebelumnya dia pimpin.
"Perubahan adalah hal yang biasa.
Tapi saya senang yang masuk ke KKP bukan orang asing," kata Susi Pudjiastuti di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
"Dia (Edhy) adalah orang yang biasa saya ketemu beberapa bulan sekali. Kadang minum kopi bareng."

Dengan begitu, kata Susi, kekhawatiran laut tidak sejahtera dan berdaulat hilang.
Susi percaya, laut akan terus berdaulat, berkelanjutan, dan sejahtera.