Bila Tak Kunjung Upload APBD, Ini Ancaman William Aditya ke Anies Baswedan, Sebut Gubernur Amatiran

William Aditya Sarana menilai bahwa sosok Anies Baswedan merupakan gubernur yang amatiran dan tidak Transparansi.

Editor: Doan Pardede
(WARTA KOTA/ANGGIE LIANDA PUTRI)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di RS Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebut Anies Baswedan Gubernur amatiran, begini ancaman William Aditya Sarana bila tak segera upload APBD.

Politisi PSI, William Aditya Sarana memberikan penilaiannya tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

William menilai bahwa sosok Anies Baswedan merupakan gubernur yang amatiran dan tidak Transparansi.

 Setelah Layangan Putus Viral, Mommi Asf Rilis Cerita Baru di Facebook: Pertolongan Allah Itu Nyata

 Kabar Buruk Kader PSI William Aditya Sarana, Terancam Dipecat Karena Beri Citra Buruk Anies Baswedan

 Ramalan Zodiak Cinta Kamis 7 November 2019: Leo Setia & Tanggung Jawab, Gemini Ragu dengan Hubungan

  Anies Baswedan Dikomentari Yunarto Wijaya, Sebut Nama Ki Joko Bodo, PSI Beber Anggaran Lem Aibon

Hal ini diungkapkan William saat menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa episode Buka-Bukaan Anggara Aneh DKI, Rabu (6/11/2019).

"Ada dua poin yang ingin saya sampaikan, yang pertama saya ingin menyatakan bahwa Pak Anies Baswedan ini adalah gubernur yang amatiran itu yang pertama, yang kedua adalah Pak Gubernur Anies Baswedan ini gubernur yang alergi terhadap transparansi," ujar William.

Ada sejumlah alasan yang membuat William mampu mengatakan hal tersebut.

Alasan pertama William menyebut bahwa Anies Baswedan sebagai gubernur amatiran, karena Anies dianggap tidak paham soal proses penganggaran dengan baik.

"Kenapa saya bilang pak Gubernur Anies Baswedan ini amatiran, karena beliau ini tidak paham proses penganggaran dengan baik," ungkap William.

Lebih lanjut ia memberikan sebuah contoh fakta yang menunjukkan kinerja Anies Baswedan perihal penganggaran keuangan.

"Di DPRD di bulan Juli itu kami diberikan KUA PPAS itu 95 triliun lalu pada hari h pembahasan di banggar tiba-tiba turun menjadi 89 triliun, jadi ada kurang enam triliun.

Jadi Pak Anies Baswedan ini memberikan barang mentah kepada DPRD, jadi harusnya diselesaikan oleh eksekutif tiba di DPRD kita bersih-bersih lagi karena baru tahu ada pengurangan 89 triliun itu dan tidak ada poster pembelanjaannya, hanya pendapatannya saja," ujar William.

Alasan kedua Anies dinilai sebagau gubernur yang alergi transparansi lantaran Anies tidak pernah mengunggah dokumen perencanaan APBD tahun 2020 ke website pemerintahan DKI Jakarta.

"Yang kedua kenapa saya bilang alergi terhadap transparansi karena harusnya dokumen-dokumen perencanaan APBD 2020 ini sudah diupload ke website RKPD dan KUA PPAS," sambungnya.

William merasa Anies sangat sulit untuk diajak transparan terhadap penganggaran keuangan.

"Terakhir ini saya juga ingin menyatakan bahwa PNS atau ASN sudah memiliki niat untuk transparan cuma pak Anies Baswedannya in yang nggak mau," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved