Jatah Wagub DKI Jakarta Ganti Sandiaga Uno Diambil Partai Prabowo Subianto, PKS Pun Setuju, Ada Apa?
Jatah wagub DKI Jakarta ganti Sandiaga Uno diambil Partai Prabowo Subianto, PKS pun setuju, ada apa?
TRIBUNKALTIM.CO - Jatah wagub DKI Jakarta ganti Sandiaga Uno diambil Partai Prabowo Subianto, PKS pun setuju, ada apa?
Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang dipimpin Presiden Sohibul Iman tetiba setuju menyerahkan jatah kursi wagub DKI Jakarta, kepada Gerindra, partai besutan Prabowo Subianto.
Padahal, sebelumnya, PKS bersikeras kursi wagub DKI Jakarta pendamping Gubernur Anies Baswedan merupakan jatah mereka.
Dilansir dari Tribunnews.com, Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin terang-terangan mengapresiasi empat nama baru kandidat wakil gubernur yang diusulkan Partai Gerindra.
"Kita apresiasi nama-nama itu," ucap Mohammad Arifin saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).
Jika ditengok ke belakang, pernyataan yang disampaikan Mohammad Arifin hari ini bertolak belakang dengan ketegasannya pekan lalu.
• Mirip Arie Gumilar, Ketua SP Mathilda Kalimantan Mugiyanto Tolak Ahok BTP Jadi Bos BUMN Pertamina
• Kabar Buruk Ketum PKB Muhaimin Iskandar Mangkir Panggilan KPK, Cak Imin Saksi Penerima Hadiah Proyek
Disinggung Janji Kampanye Tak akan Gusur, Anies Baswedan Pasangan Sandiaga Uno Beri Respon Ramah Ini
• MUI Bersikap Meski Sukmawati Tante Puan Maharani Minta Maaf, dan Mengaku Cinta Nabi Muhammad SAW
• Jokowi Didukung Menkopolhukam Mahfud MD Tak Terbitkan Perppu KPK, Ini Langkah Agus Rahardjo Cs di MK
Saat itu, PKS bersikeras meminta Gerindra tidak mengkhianati kesepakatan awal yang sudah terjalin sebelumnya.
Mereka meminta Gerindra menghormati dan tidak menciderai kesepakatan untuk menyerahkan hak kursi wagub DKI ke PKS.
Tapi kini, Mohammad Arifin mengaku pihaknya tengah mengkaji empat nama baru tersebut.
Kemaslahatan masyarakat dijadikan tolak ukur oleh PKS.
"Sedang dipelajari oleh DPP PKS. Kita lihat perkembangannya nanti.
Yang jelas pertimbangan kemaslahatannya masyarakat jadi tolak ukur," jelas Arifin Mohammad .
Sebelumnya, Partai Gerindra mengajukan empat nama baru ke PKS untuk jadi kandidat wakil gubernur DKI Jakarta.
Hal ini dilakukan lantaran dua nama yang diajukan PKS sejak awal, alami kebuntuan di DPRD DKI.