IKN Pindah ke Kaltim,Disdukcapil Samarinda Siap Hadapi Pertumbuhan Penduduk dan Berpotensi Meningkat
IKN Pindah ke Kaltim,Disdukcapil Samarinda Siap Hadapi Pertumbuhan Penduduk dan Berpotensi Meningkat
TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA -IKN pindah ke Kaltim, Disdukcapil Samarinda siap hadapi pertumbuhan penduduk dan berpotensi meningkat
Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Samarinda, Subhan menerima kunjungan mahasiswa Universitas Widyagama Mahakam Samarinda.
Kunjungan ini dalam rangka studi lapangan mengenai konsep dasar manajemen pelayanan yang ada di Disdukcapil Samarinda,
dalam menghadapi perubahan situasi setelah Ibu Kota Negara (IKN) resmi pindah ke Kaltim.
Kedatangan mereka juga diterima Kasubbag Perencanaan Program Daisyilita, dan Kasi Identitas Penduduk Sri Hardani.
Baca Juga• Masa Jabatan Presiden Jokowi Berpotensi Tiga Periode, Respon Refly Harun dan Hendropriyono Beda
Baca Juga• Prediksi dan Susunan Pemain Persib vs Barito Putera, Maung Bandung Tanpa Bomber Utama
Baca Juga• Penunjukan Ahok Jadi Komisaris Utama Upaya Jokowi Perangi Mafia Gas yang Lama Bercokol di Pertamina
Baca Juga• Heboh Nikita Mirzani Cium Jorge Lorenzo, Kini Eks Pembalap Honda Unggah Foto di Bali, Ada Nyai ?
Kunjungan tersebut terlaksa untuk merespon keputusan Pemerintah Republik Indonesia saat ini, yang telah menyiapkan proses pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kaltim.
Kemudian, proses pemindahan bertahap mulai dilakukan pada 2024. Semua kementerian dan lembaga negara bakal diboyong ke Ibu Kota Baru nantinya,
kecuali Kementerian di sektor keuangan, hingga Bank Indonesia yang tetap di Jakarta. Diperkirakan jumlah ASN yang akan bermigrasi ke IKN baru mencapai 1 juta orang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Samarinda Abdullah menganggap, besarnya jumlah orang yang akan melakukan migrasi ke Kaltim turut berimbas ke Samarinda, karena kedudukannya sebagai kota penyangga.
"Tentu ini akan berpengaruh pada penambahan jumlah penduduk pendatang di Samarinda," sebutnya Minggu, (24/11/2019).
Abdullah menyebut, tidak ada persiapan khusus yang akan dilakukan Disdukcapil terkait hal ini, sebab Samarinda selama ini dikenal sebagai kota tujuan para perantau dari luar daerah.
"Samarinda sebagai ibu kota Kaltim, memang selalu mengalami peningkatan penduduk. Hal ini dipengaruhi oleh mobilisasi tenaga kerja.
Bahkan posisi tenaga kerja yang bekerja di Kutai Kartanegara dan sekitarnya, justru bertempat tinggal di Samarinda," jelasnya.
Abdullah menambahkan, rata-rata 50-70 orang pendatang mengajukan surat menetap di Samarinda per harinya.
Sementara warga Samarinda yang mengajukan surat pindah ke daerah lain, hanya berkisar 30-40 orang.