Virus Corona
Cegah Gelombang Kedua Virus Corona Akibat New Normal, LSI Denny JA Terbitkan 6 Strategi, Mirip Bali
Cegah gelombang kedua Virus Corona akibat new normal, LSI Denny JA terbitkan 6 strategi, mirip Bali
TRIBUNKALTIM.CO - Cegah gelombang kedua Virus Corona akibat new normal, LSI Denny JA terbitkan 6 strategi, mirip Bali.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menegaskan Indonesia akan memasuki fase new normal.
Banyak pihak yang khawatir new normal akan memicu gelombang kedua Virus Corona atau covid-19.
Lembaga suvei LSI Denny JA pun memberikan 6 pedoman agar fase new normal tak jadi petaka.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap enam strategi dan pedoman baru Indonesia untuk menghadapi era kenormalan baru atau new normal.
Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan strategi pertama adalah menurunkan tingkat pembatasan sosial ke skala yang lebih kecil. Dalam hal ini merujuk ke level RT/RW.
• Masa PSBB Transisi, Anies Baswedan Kembali Terbitkan Ancaman ke Mall dan Usaha yang Tak Terapkan Ini
• Inilah 100 Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2020, Dimanakah Peringkat Kampus Unmul Samarinda
• Blak-blakan ke Refly Harun, Achmad Yurianto Beber WhatsApp, YouTube, Twitter Hebohkan Virus Corona
"Masuk ke era new normal, pembatasan sosial tetap diberlakukan jika masih ada potensi penyebaran virus namun skalanya diperkecil.
Tidak lagi dalam skala luas yakni level kota/kabupaten atau provinsi, namun pembatasan diberlakukan di level RT/RW desa atau cluster tertentu saja," ujar Rully, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/6/2020).
Menurutnya hal itu akan membuat wilayah yang tidak terpapar virus atau zona hijau dapat kembali beraktivitas dengan protokol kesehatan ketat.
Rully mencontohkan Bali sebagai wilayah yang berhasil melakukan pembatasan sosial di skala yang lebih kecil tanpa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Strategi kedua yaitu fleksibilitas terkait dibuka atau ditutupnya area atau cluster sesuai perkembangan kasus dengan penerapan pembatasan sosial berskala kecil di level RT/RW.
Ketika kasus di suatu wilayah menurun maka area tersebut dapat dibuka. Namun juga bisa ditutup kembali jika ada kasus baru atau peningkatan kasus.
Rully mengatakan kebijakan ini tentunya harus ditopang dengan kemampuan pemerintah daerah dalam melakukan test virus dan kemampuan untuk melakukan pelacakan terhadap penyebaran virus agar memudahkan dalam membuat mapping wilayah.
Kemudian strategi ketiga yaitu perlunya keterlibatan aktif pemimpin masyarakat di berbagai sektor untuk mengedukasi, menerapkan dan mengawal penerapan protokol kesehatan di lingkungan mereka masing-masing.
"Contohnya para ulama atau pendeta di tempat ibadah, pengusaha di mal, restoran, pabrik, kepala sekolah atau rektor di lembaga pendidikan dan lainnya.