Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Diberlakukan Meski Corona Berakhir, Mendikbud : Akan Jadi Permanen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Diberlakukan Meski Corona Berakhir, Mendikbud : Akan Jadi Permanen

TRIBUNKALTIM.CO - Pandemi virus Corona yang menyebar sejak awal tahun 2020 membuat sejumlah aktivitas mengalami perubahan.

Salah satunya adalah dunia pendidikan.

Untuk mengurangi resiko penyebaran covid-19 para siswa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh dari rumah.   

Kabar terbaru Mendikbud Nadiem Makarim bakal mematenkan Pembelajaran jarak Jauh meski virus Corona usai.

Sejak Maret lalu, semua sekolah hingga perguruan tinggi memberlakukan pembelajaran jarak jauh, alias belajar dari rumah.

Pandemi Virus Corona atau covid-19 membuat proses pembelajaran jarak jauh jadi satu-satunya opsi.

• Hasil Liga Italia, Tren Apik Gattuso di Napoli Terhenti, Atalanta Kirim Tekanan ke Inter Milan

• Sepekan Instruksi Jokowi, Covid-19 Jatim Belum Turun, Khofifah Sebut Ada Kabar Baik, Langkah Pemprov

• PNS, TNI, Polri Tak Usah Khawatir, Menkeu Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13, Kapan Pencairan?

• Reaksi Tak Terduga Iwan Bule saat 3 Klub Termasuk Persebaya Tak Setuju Liga 1 Dilanjutkan

Mendikbud Nadiem Makarim pun menyebut, pembelajaran jarak jauh tetap akan diberlakukan meski pandemi covid-19 berakhir.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, metode pembelajaran jarak jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi covid-19.

Menurut analisis Kemendikbud, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar.

"Pembelajaran jarak jauh, ini akan jadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020).

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi ini akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.

"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system itu potensinya sangat besar," tuturnya.

Menurut Nadiem, hal ini terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama pandemi covid-19.

Ia menilai, para guru dan orangtua akhirnya mencoba beradaptasi dan bereksperimen memanfaatkan teknologi untuk kegiatan belajar.

"Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PLJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen dan orangtua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi," ucapnya.

Halaman
1234

Berita Terkini