Terkuak di Mata Najwa, Nadiem Rupanya Punya Kabar Gembira untuk Guru Honorer, Kini Tergantung Kepsek
Selain soal pulsa, Mendikbud Nadiem Makarim rupanya punya kabar baik untuk para guru honorer
TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim rupanya punya kabar baik untuk para guru honorer.
Kabar gembira ini terselip di antara penjelasan Nadiem seputar pembelajaran jarak jauh (PJJ) di acara Mata Najwa yang mengusung tema 'Kontroversi Mas Menteri', Rabu (5/8/2020) tadi malam.
Seperti diketahui, PJJ akibat pandemi covid-19 pun terus menuai pro dan kontra.
Banyak keluhan dari orangtua peserta didik atas penerapan PJJ yang sudah berlangsung sejak Maret 2020 lalu ini.
• Penerimaan CPNS Dihentikan, Begini Kekecewaan Guru Honorer & Tenaga Lepas, FAGI: Dampaknya Serius!
• Curhat Guru Honorer Cuma Terima Gaji Rp 100 Ribu Sebulan Viral, Ini Pesan & Harapan pada Kemendikbud
• Honorer di Puskesmas-puskesmas Kutai Timur Bakal Diangkat jadi TK2D, Pertimbangkan Ini Syaratnya
• Tenaga Honorer di Kutai Kartanegara Terima THR, Bupati Kukar Edi Damansyah Memberikan Pesan Begini
Keluhan utama adalah beban pembelian kuota pulsa internet untuk menunjang agar proses pembelajaran dari rumah tetap berjalan.
Lantas bagaimana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjawab semua keluhan dari orangtua, peserta didik, termasuk para guru?

Di Mata Najwa bertajuk 'Kontroversi Mas Menteri', Rabu (5/8/2020) tadi malam, ketika ditanya Najwa Shihab berbagai keluhan masyarakat atas pembelajaran jarak jauh, Nadiem Makarim mengakui situasi yang dihadapi saat ini sangat menantang.
Ia pun menerima semua keluhan-keluhan tersebut dan merasa bersimpati dan berempati kepada orangtua, murid-murid, guru-guru, dan kepala sekolah.
• Karni Ilyas Kaget, Sosok Orang Kuat Beking Djoko Tjandra Blak-blakan Diungkap di ILC, Bukan Jenderal
• Di ILC, MAKI Bocorkan Aliran Dana Diduga dari Djoko Tjandra ke Jaksa Pinangki, Jumlahnya Fantastis
"Harus dalam sekejap mereka terpaksa beradaptasi terhadap suatu format yang berbeda total dengan anggaran yang mungkin pas-pasan dan harus segera melaksanakannya secara cepat. Pada saat saya dapat menerima banyak kritik mengenai PJJ, pertama saya harus mengklarifikasi bahwa ini bukan kebijakan yang kami inginkan. Kami terpaksa melakukan PJJ,"kata mantan CEO GoJek ini.