Hari Pramuka

Hari Pramuka 14 Agustus, Mengenal Praja Muda Karana, dari Sejarah, Makna, hingga Perhatian Soekarno

Hari ini 14 Agustus, Hari Pramuka, mengenal Praja Muda Karana, dari sejarah, makna, hingga perhatian Soekarno.

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi. Sejumlah pelajar pramuka dari MI Annisa Ciateul, SDN 166 Ciateul, dan SMAN 17 Bandung melakukan kegiatan pungut sampah bertajuk Pramuka Ikhlas Gotongroyong (Igor) di kawasan Alun-Alun, Kota Bandung, Minggu (19/1/2020). Hari ini 14 Agustus, Hari Pramuka, mengenal Praja Muda Karana, dari sejarah, makna, hingga perhatian Soekarno. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini 14 Agustus, Hari Pramuka, mengenal Praja Muda Karana, dari sejarah, makna, hingga perhatian Soekarno.

Hari ini 14 Agustus 2020 bertepatan dengan Hari Pramuka, Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana.

Di Indonesia, gerakan kepanduan diberi nama Pramuka, mengenal Praja Muda Karana dari sejarah, makna hingga perhatian Soekarno

Hari ini, Jumat (14/8/2020), kita memperingati Hari Pramuka.

Pramuka, gerakan kepanduan Indonesia itu menjadi salah satu kegiatan di lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Kegiatan-kegiatannya melatih kreativitas dan kedisiplinan.

 Kata Bijak dan Ucapan Selamat Hari Pramuka Hari Ini Jumat 14 Agustus 2020, Kirim WA atau Share FB IG

Jawaban TVRI Untuk SMP, Belajar Dari Rumah, Jumat 14 Agustus 2020, Hari Pramuka

Sejarah Pramuka, Jawaban Kelas 4-6 SD Belajar Dari Rumah TVRI Jumat 14 Agustus 2020

Ucapan Selamat Hari Pramuka 14 Agustus 2020, Bisa Kirim via WhatsApp atau Medsos Bagi Sesama Pramuka

Pramuka atau Praja Muda Karana.

Lantas Apa makna Praja Muda Karana?

Sebelum membahas itu, perlu diketahui bahwa gerakan kepanduan sudah ada jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Bapak Pramuka Dunia Baden Powell menyebarkannya ke seluruh dunia dan masuk ke Indonesia sekitar 1992.

Mengutip Harian Kompas, Rabu (14/8/1991), gerakan kepanduan saat itu dibawa oleh bangsa Belanda dan hanya berlaku untuk orang Belanda.

Meski demikian, para pemimpin gerakan politik di Indonesia melihat banyak manfaat positif dari organisasi kepanduan ini, salah satunya sebagai tempat pengkaderan.

Kemudian muncullah sejumlah organisasi kepanduan serupa seperti Jong Java Padvenderij (JJP), Hizbul Wathon, Sarekat Islam Afdeling Padvenderij (SIAP) ataupun Surya Wirawan.

Sampai akhirnya sesudah revolusi kemerdekaan tercatat sekitar 71 organisasi kepanduan dengan aneka latar belakang.

Melihat perkembangan itu, Presiden pertama RI, Soekarno membuat konsep untuk menyatukan organisasi-organisasi itu pada 9 Maret 1961.

 INI 10 Negara Alami Resesi Akibat Covid-19, Inggris yang Terbaru, Ada yang Selamat? Lalu Indonesia?

 Video Mesra Rizky Billar dan Syahra Larez Beredar, Lesty Kejora: Udah Biarin Aja, Bodo Amat

Istri Rizki DA Kangen Ayah, Jadi Sorotan Curhat Wanita yang Mengaku Ibu Kandung Nadya: tak Dihargai

 Kunci Jawaban Kelas 1-3 Belajar Dari Rumah TVRI, Jumat 14 Agustus 2020, Cinta Tanah Air

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved