Najwa Shihab Setiap Minggu Undang Menteri Kesehatan, Ini Respon Terawan Agus Putranto

Presenter sekaligus jurnalis Najwa Shibab mengaku, pihaknya telah berulang kali mengirimkan undangan wawancara kepada MenkesTerawan Agus Putranto

@youtube official tribun kaltim
Cerita Najwa Shihab, Hampir Setiap Pekan Kirim Undangan ke Menkes Terawan 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presenter sekaligus jurnalis Najwa Shibab mengaku, pihaknya telah berulang kali mengirimkan undangan wawancara kepada Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto dalam acara yang ia pandu "Mata Najwa".

"Hampir tiap minggu kami mengundang Pak Menkes, di setiap episode pandemi," ujar Najwa saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (29/9/2020).

Namun, jawaban dari pihak menteri kesehatan tidak sesuai harapan.

"Terkadang undangan itu direspon, terkadang juga tidak ada respon," ujarnya.

 

 

Jurnalis Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sebagai ganti absennya Menteri Kesehatan Terawan, dalam Catatan Najwa, Senin (28/9/2020).
Jurnalis Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sebagai ganti absennya Menteri Kesehatan Terawan, dalam Catatan Najwa, Senin (28/9/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

Ia melanjutkan, pernah dijawab dan memberi alasan tidak bisa hadir namun saat diminta jadwal wawancara ulang, kembali pihaknya tak mendapat respons.

Najwa memaparkan, ada sejumlah alasan mengapa diperlukan kehadiran pejabat negara untuk menjelaskan kebijakan yang berimbas kepada publik.

"Mengundang dan atau meminta pejabat untuk menjelaskan kebijakan yang diambilnya adalah tindakan normal di alam demokrasi. Jika tindakan itu dianggap politis, penjelasannya tidak terlalu sulit," ujarnya.

Pertama, jika “politik” diterjemahkan sebagai adanya motif dalam tindakan, maka undangan untuk Menkes Terawan memang politis. Namun tak selalu yang politik terkait dengan partai atau distribusi kekuasaan. Politik juga berkait dengan bagaimana kekuasaan berdampak kepada publik.

"Kami tentu punya posisi berbeda dengan partai karena fungsi media salah satunya mengawal agar
proses politik berpihak kepada kepentingan publik," tutur Najwa.

Baca Selanjutnya >>> Kedua, setiap pengambilan kebijakan diasumsikan adalah solusi atas problem kepublikan ...

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved