BREAKING NEWS Aliansi Jurnalis Independen Gelar Aksi Virtual Tolak Omnibus Law

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Gelombang protes mengenai pengesahan UU Omnibus Law atau Cipta Kerja muncul dari berbagai kalangan, baik yang langsung terdampak maupun tidak.

Buruh-buruh di sebagian kota mogok kerja dan turun ke jalan.

Tidak ketinggalan mahasiswa pun bergerak secara sporadis ke jalan demi menuntut pembatalan UU Cipta Kerja tersebut.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) turut menyikapi pengesahan ini melalui aksi, luring maupun daring.

Baca Juga: NEWS VIDEO Diperkirakan 600 Mahasiswa Ikut Aksi Penolakan Omnibus Law, Polresta Minta Bantuan

Baca Juga: NEWS VIDEO Mahasiswi Cantik Ikut Turun Ke Jalan Menuntut Pembatalan UU Omnibus Law di Samarinda

Aksi virtual yang digalakkan pada hari ini, Kamis (08/10/2020) sekitar pukul 09.30 WITA ditujukan pelaku pers di seluruh Indonesia melalui platform Zoom dan YouTube yang dimoderatori oleh Ketua Bidang Advokasi AJI, Joni Aswira.

Sebagai orasi pembuka, dimulai dari Ketua AJI, Abdul Manan.

Hal yang diresahkan sebut Abdul, Omnibus Law tidak sepatutnya dibahas dalam masa pandemi.

Sebab menurutnya, pengesahan regulasi ini hanya akan membikin para pekerja terus berunding dan berkelahi dengan pemilik perusahaan.

"Saya kira ini tren yang akan meresahkan ke depan. Kita paham jurnalis punya kapasitas terbatas. Tapi karena kita terdampak, kita tetap harus menyuarakan," ujarnya.

Baca Juga: Akses Jalan Ditutup, Perwakilan Garda Sempat Adu Mulut dengan Massa Aksi Tolak Omnibus Law

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Tarakan Bakal Akomodir 2 Tuntutan dari Massa Aksi Tolak Omnibus Law

Baca Juga: Mengungkap Muslihat Pasal‑pasal Pangan dalam UU Omnibuslaw Cipta Kerja

Tidak hanya sampai Abdul Manan, masing-masing perwakilan jurnalis dari berbeda kota akan turut memberikan aspirasi dan orasi.

Selain itu, dari tiap perwakilan AJI kota akan melaporkan kondisi aksi luring di masing-masing kota.

Dimana kurang lebih akan berlangsung hingga siang hari ini dan dilanjutkan secara bersama-sama akan membuat petisi. 

(TribunKaltim.Co/Mohammad Zein Rahmatullah)