TRIBUNKALTIM.CO - Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Febri Diansyah meminta KPK mengusut lebih jauh kasus yang menjerat Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.
Ia menyebut sedikitnya ada Rp 200 triliun anggaran bansos di Kementrian Sosial yang dipimpin Juliari Batubara.
Tak hanya Juliari Batubara, Febri Diansyah juga meminta KPK mengusut program bagi-bagi uang Pemerintah lainnya seperti Prakerja, diskon listrik, dan aneka BLT ( Bantuan Langsung Tunai).
Baca juga: UPDATE! Menteri Sosial Juliari Batubara Resmi Ditahan KPK, Deretan Mensos yang Pernah Ditangkap KPK
Baca juga: Lengkap, Refly Harun Urai Alasan Juliari Batubara & Edhy Prabobowo Koruspi, Ada Permintaan ke Jokowi
Baca juga: Mensos Juliari Batubara Terancam Hukuman Mati, Diduga Korupsi Bansos Covid, KPK Sita Uang di 7 Koper
Baca juga: Terjawab Alasan Rocky Gerung Beber Kasus Mensos Juliari P Batubara Konyol, Rampok Korporasi Tak Apa
Eks Jubir KPK Febri Diansyah angkat bicara soal keberhasilan Komisi Pemberantasan Korupsi membongkar 2 kasus Menteri Jokowi.
Febri Diansyah menyebut masih ada program bagi-bagi uang Pemerintah di masa pandemi covid-19 yang bisa didalami KPK.
Contohnya ada program bansos tunai di Kemensos, Kartu Prakerja, hingga Bantuan Langsung Tunai ( BLT) lainnya.
Pegiat Anti Korupsi, Febri Diansyah ikut memberikan tanggapannya terkait keberhasilan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dalam melakukan operasi tangkap tangan ( OTT).
Dari OTT yang dilakukan KPK, ada dua Menteri Jokowi yang berhasil ditangkap, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.
Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dalam ranahnya masing-masing.
Edhy Prabowo sebagai tersangka menerima suap terkait izin ekspor benur atau benih lobster.
Sedangkan Juliari Batubara menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pengelolaan dana bantuan sosial penanganan covid-19.
Febri Diansyah yang juga merupakan mantan juru bicara KPK berharap lembaga antirasuah itu terus bekerja untuk mengungkapkan kasus-kasus korupsi di Tanah Air tanpa pandang bulu.
Khusus untuk kasus dugaan suap Juliari Batubara, Febri Diansyah meminta supaya KPK terus mengembangkan penyelidikannya.
Dirinya menyinggung soal anggaran penanganan covid-19 di Kementerian Sosial yang tidak sedikit.
Disebutnya bahwa anggaran untuk bantuan sosial di Kemensos mencapai Rp 200 triliun.
Satu di antaranya adalah diperuntukkan untuk bantuan sembako di wilayah Jabodetabek yang saat ini menjerat Juliari Batubara.
"Apakah KPK mampu dan mau untuk mengungkap lebih jauh sampai dengan Rp 200 triliun ini minimal," kata dia.
Menurutnya, beberapa alokasi anggaran bansos covid-19 juga rawan untuk disalahgunakan.
Seperti yang diketahui, tidak hanya bantuan sembako, pemerintah juga memberikan program bansos lainnya.
Seperti Kartu Prakerja yang sempat menjadi polemik, hingga Bantuan Langsung Tunai ( BLT).
Baca juga: Amanda Manopo Unfollow dan Hapus Foto Billy Syahputra, Gara-gara Pemeran Aldebaran atau Cuma Prank?
Baca juga: LENGKAP Ramalan Zodiak 7 Desember 2020, Momen Bahagia Sagitarius, Ada Apa dengan Taurus dan Aries?
Oleh karenanya, ia berharap KPK bisa mengembangkan penyelidikannya lebih jauh.
"Misalnya ada sembako, ada bansos Jabodetabek, kemudian ada bansos non Jabodetabek sekitar Rp 32 triliun, ada Kartu Prakerja, ada diskon listrik, BLT, dan lain-lain," katanya.
"Ini kan kerja besar, harus dengan pendekatan case building dan juga pendekatan audit investigatif secara menyeluruh," jelas Febri Diansyah.
Kegiatan Juliari Batubara Sebelum Jadi tersangka
Seusai ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Koruspi (KPK), Menteri Sosial Juliari P Batubara akhirnya menyerahkan diri ke lembaga antirasuah itu pada Minggu (6/12/2020) dini hari.
Juliari ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang atau jasa terkait bantuan sosial (bansos) penanganan covid-19.
Dua hari sebelum Juliari ditetapkan menjadi tersangka, yang bersangkutan masih sempat melakukan kegiatan bagi-bagi bansos di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (4/12/2020).
Dikutip dari Kemsos.go.id, Juliari saat itu diketahui melakukan serangkaian kunjungan kerja di Malang.
Pada kunjungan tersebut, Kemensos memberikan bantuan senilai Rp 1.624.200.000 ke warga di Kabupaten Malang.
Juliari pada saat itu juga sempat menyampaikan betapa pentingnya bansos untuk masyarakat.
“Bantuan merupakan bukti langkah nyata pemerintah melalui Kementerian Sosial memastikan rakyat terdampak pandemi mendapatkan bantuan,” kata Mensos.
Baca juga: Blak-Blakan, Jusuf Kalla Bongkar Hubungannya dengan Anies Baswedan, Mohon Maaf Kalau Ahok Menang
Baca juga: Bukan Hanya Edhy Prabowo & Juliari Batubara, Febri Diansyah Minta KPK Usut Program Bagi Uang Lainnya
Baca juga: Jusuf Kalla Bicara Peluangnya Nyapres di Pilpres 2024, Beri Peringatan Anies Baswedan Soal Jakarta
Baca juga: Mahfud MD Bocorkan Gerakan yang Bonceng Habib Rizieq, FPI & 212, Mudah Diselesaikan Secara Militer
"Tugas kita ini apakah eksekutif, legislatif, di pusat atau di daerah adalah untuk memastikan memenuhi kepentingan masyarakat."
Baca juga: Blak-Blakan, Jusuf Kalla Bongkar Hubungannya dengan Anies Baswedan, Mohon Maaf Kalau Ahok Menang
Dalam kunjungannya itu, Juliari terus menekankan arti pentingnya bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Karena kita menganut ajaran negara kesejahteraan, bukan negara kapitalis.
Artinya negara berperan aktif memastikan masyarakat menerima bantuan di saat sulit seperti sekarang," katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul Singgung Prakerja hingga BLT, Febri Diansyah Minta KPK Selidiki Lebih Jauh Kasus Juliari Batubara, https://wow.tribunnews.com/2020/12/06/singgung-prakerja-hingga-blt-febri-diansyah-minta-kpk-selidiki-lebih-jauh-kasus-juliari-batubara?page=all.