Ibu Kota Negara

Pesan Jokowi agar Pembangunan IKN Nusantara tak Rugikan Masyarakat dan Curhat Warga yang Tersingkir

Editor: Amalia Husnul A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat mengunjungi pembangunan kompleks perumahan menteri di kawasan IKN, Sepaku, Kalimantan Timur pada Kamis (23/2/2023). Pesan Jokowi agar pembangunan IKN Nusantara tak rugikan masyarakat dan curhat warga yang tersingkir dari kampung sendiri

Hamidah adalah salah satu warga Sepaku yang terpaksa kehilangan sumber penghasilan karena satu-satunya kebun yang menghidupi dirinya dan anaknya diganti rugi pemerintah karena masuk KIPP IKN Nusantara

Suami Hamidah telah lama meninggal.  Hamidah tinggal dengan anak perempuan semata wayang dan dua cucu.

Anak Hamidah pun, cerai dengan suaminya. Kebutuhan hidup mereka, masih jadi tanggungan Hamidah dari hasil berkebun.

Namun, sejak ganti rugi dibayarkan Desember 2022 lalu, Hamidah kini menganggur tak ada lagi kebun.

Baca juga: Curhat Warga Pemilik Lahan di Sekitar IKN Nusantara, Merasa Diintimidasi karena Protes Ganti Rugi

Untuk kebutuhan sehari-hari, Hamidah menggunakan uang ganti rugi dari pemerintah yang telah ia terima melalui tranfer ke rekeningnya.

“Ambil dikit-dikit buat makan dan sangu (jajan) cucu. Kalau dulu masih ada kebun, masih ada pengasilan.

Sekarang sudah enggak ada, pengeluaran terus setiap hari,” ungkap Hamidah, Selasa (14/2/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Semua tanam tumbuh di kebun Hamidah sudah diratakan alat berat.

Hamidah hanya diam di rumah, bersama anak dan dua cucunya.

Hamidah tergolong masyarakat di sekitar IKN yang non-skill.

Kemampuannya hanya sebagai petani, mewarisi jejak orangtua karena latar belakang pendidikan rendah.

Sejak kecil ia tak pernah sekolah, karena itu, sampai saat ini ia pun tak bisa membaca dan menulis.

Untuk itu, Hamidah tak punya kemampuan berwirausaha atau pun melamar kerja di perusahaan sekitar.

“Dulu zaman enggak enak kan, enggak disekolahkan orangtua. Tapi kami sekolahnya dalam batin aja. Dari dulu kami berkebun terus.

Kebun satu-satunya yang menghidupi aku dan anakku selama ini,” kata dia.

Halaman
1234

Berita Terkini