TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG- Sebanyak 10 ekor hewan luwak bakal didatangkan ke Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Hewan penghasil biji kopi ini akan diberikan kepada Kelompok Tani Kampung Kopi Luwak di Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara.
Hewan yang masuk ke dalam suku Musang ini sudah dipesan oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah. Prosesnya sudah dalam tahap pengiriman.
“10 ekor hewan luwak segera datang di kampung kopi luwak. Tinggal menunggu pesanan tiba,” kata Edi Damansyah, Senin (13/3/2023).
Baca juga: Local Heroes, PHKT Dukung Kampung Kopi Luwak Ciptakan Produk Nusantara Menuju Internasional
Baca juga: PHKT Dukung Pengembangan Kopi Luwak Kapak Prabu Menuju Proper Emas
Ia berpesan agar hewan tersebut bisa dijaga, khususnya kelestarian alamnya.
Jangan sampai mengganggu habitat luwak yang berkembang secara liar.
“Karena itu kunci utama luwak menghasilkan kopi luwak yang berkualitas,” pesannya.
Hal ini, lanjut Edi Damansyah, menjadi salah satu bukti dan komitmen Pemkab Kukar dalam mengembangkan pertanian dalam arti luas.
Menurutnya, pemasaran produk kopi luwak dari Desa Perangat Baru, Kutai Kartanegara memiliki peluang bisnis yanh sangat potensial.
Terbukti, Kepala Desa Kutuh Pantai Pandawa Bali memberikan penawaran harga Rp5 juta untuk per kilogram kopi luwak.
Namun, produksi kopi luwak di Desa Perangat Baru masih terbatas, sehingga peluang pasarnya belum dapat terpenuhi.
“Tentu ini penawaran harga sangat terkait dengan kualitas produk kopi luwak yang dihasilkan oleh kelompok tani kampung luwak Desa Perangat Baru,” ujarnya.
Untuk itu, melalui bantuan 10 ekor hewan luwak, diharapkan dapat membantu program hilirisasi produk pertanian yang masuk dalam visi misi Kukar Idaman.
Baca juga: Tahukah Anda, Ini Bahan Makanan yang Harga Sangat Mahal, 1/2 Kilo Kopi Luwak hingga Rp 4,9 Juta
Dalam pengembangannya, pihak swasta juga turut berpartisipasi memberikan dukungan seperti PHKT, MSJ, AKG dan Hotel Mercure.
Sebab untuk mempercepat upaya tersebut juga diperlukan adanya bantuan dari program Tanggung Jawab SosiL Perusahaan (TJSP).
“Pemkab Kukar tidak sendiri melainkan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, akademisi, dan masyarakat," pungkasnya. (*)