Penembakan di Kantor MUI

Update Kantor MUI Ditembak Terbaru, Polda Lampung Ungkap Fakta Baru Asal Daerah Pelaku Penembakan

Editor: Doan Pardede
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KANTOR MUI DITEMBAK - Kabar terbaru kantor MUI ditembak, Polda Lampung akhirnya ungkap fakta baru soal asal daerah pelaku penembakan.

Walau demikian, Pratomo menjelakan pihak keluarga tidak pernah melakukan perawatan pelaku tersebut ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung.

Baca juga: Terkuak 5 Fakta Penembakan di Kantor Pusat MUI: 3 Pegawai Terluka dan Pelaku Tewas, Ini Kronologinya

Namun, terkait catataan kriminal yang terjadi di wilayah Kabupaten Pesawaran, Pratomo mengatakan tidak tercatat.

“Hanya dilaporkan atas perusakan di Gedung DPRD Lampung beberapa tahun lalu dengan masa hukuman lima bulan penjara,” pungkasnya.

Baca juga: Terungkap Motif Pelaku Penembakan Kantor MUI, Ngaku Nabi hingga Tuhan, Kabarnya Pelaku Meninggal

Pelaku penembakan kantor MUI di Jakarta Pusat pernah berbuat onar dan minta diakui sebagai nabi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona pada Selasa (2/5/2023) saat diwawancarai.

Dendi mengatakan, dirinya mendapatkan informasi terkait seorang warga asal Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau yang bernama Mustopa (60) menjadi pelaku penembakan.

“Ya, tadi sudah mendapatkan informasi terkait kebenarannya dari Humas Polda Lampung, dan benar merupakan warga Pesawaran,” ucap Dendi.

“Pelaku tersebut diinformasi menerobos masuk untuk bertemu pimpinan MUI dan minta diakui sebagai nabi,” imbuhnya.

Dendi mengatakan, pelaku yang sudah diketahui identitasnya tersebut kondisinya saat ini masih belum dapat diketahui lebih lanjut.

Pelaku yang melakukan tersebut menurut keterangan desa dan kecamatan merupakan orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

Bahkan pada tahun 2016, pelaku pernah melakukan aksi teror dengan memecahkan kaca gedung DPRD Provinsi Lampung.

“Dan itu sama kejadiannya dengan yang terjadi saat ini yaitu ingin diakui menjadi nabi,” ungkap dia.

Untuk proses selanjutnya Dendi mengatakan tentu itu masih akan diselidiki oleh pihak kepolisian.

Apakah pelaku sudah meninggal atau belum masih belum diketahui,” ucap dia.

Dendi Minta Lapor Bila Menemukan Doktrin dan Ajaran Sesat

Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona mengatakan, terkait adanya peristiwa yang menyangku ke arah radikalisme dirinya minta agar terpantau.

Hal itu merupakan tugas dari seluruh masyarakat bersama, bahkan dari tokoh agama serta pemerintahan dari atas hingga bawah.

Baca juga: Pasca Insiden Penembakan Kantor Pusat MUI, tak Ada Pengamanan Khusus di MUI Kukar

Sehingga, ini menjadi tindakan preventif agar ajaran sesat dan radikalisme tidak berkembang di Kabupaten Pesawaran.

Apabila berkembang secara pesat tentu ajaran dan tindakan radikalisme menjadi bom waktu.

Sebab, dengan berkaca dari peristiwa menyangkut dugaan radikalisme tersebut pemerintah bersama TNI-Polri bersama menuntaskan hal tersebut dengan pencegahan-pencegahan.

Disamping itu pun tokoh adat, tokoh agama dan peran serta masyarakat dibutuhkan agar tak ada aliran sesat yang menjadi boomerang di masyarakat Pesawaran.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkini